Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Krisis Membesar

Kompas.com - 18/05/2012, 12:52 WIB
Simon Saragih

Penulis

HONGKONG, KOMPAS.com — Bursa global, termasuk Asia, terus dilanda volatilitas harga-harga saham pada hari Jumat (18/5/2012). Hal ini dipicu penurunan peringkat 16 bank di Spanyol dan juga buruknya data ekonomi di Amerika Serikat.

Para pelaku pasar semakin menarik diri dari pasar untuk menghindari risiko, yang juga turut membuat kurs mata uang euro menurun. Kurs 1 euro kini sekitar 1,2706 dollar AS.

Hari demi hari terus bermunculan pernyataan pesimis soal perekonomian di zona euro. Moody's Investor Service pada hari Kamis telah menurunkan lagi peringkat 16 bank di Spanyol.

"Kemungkinan krisis ekonomi terus berlanjut di Spanyol akibat dampak krisis sektor properti dan ancaman dari tingginya tingkat pengangguran." Moody's juga mengatakan, kredibilitas pemerintah untuk mengatasi utang pun menurun.

Kemarin, Fitch juga menurunkan peringkat utang Yunani menjadi CCC dari B-. Fitch mengatakan, Yunani rawan pada kebangkrutan sehubungan dengan kemelut politik dan ketidakpastian komitmen negara ini menjalankan kebijakan ekonomi yang diminta troika, IMF, Uni Eropa, dan Bank Sentral Eropa.

Fitch juga memperkuat prediksi dari sejumlah pihak sebelumnya yang menyatakan bahwa ada kemungkinan besar Yunani keluar dari euro. "Penurunan peringkat ini merefkleksikan keadaan di mana Yunani mungkin akan sulit bertahan di kelompok euro," demikian Fitch.

Hasil penelitian IMF pernah menyimpulkan, potensi terjadinya krisis ekonomi semakin besar. Hal ini semakin dimungkinkan jika pemicu krisis adalah kekacauan pada lembaga perbankan atau lembaga keuangan.

Ini sehubungan dengan peran lembaga keuangan sebagai urat nadi perekonomian. Kekacauan di urat nadi memberi masalah ke seluruh penjuru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com