Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Ganti Ekspor dengan Permintaan Domestik

Kompas.com - 23/05/2012, 13:00 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Dunia melihat sebagian besar negara di Asia Timur, termasuk Indonesia, cukup kuat menghadapi volatilitas akibat krisis utang di Uni Eropa. Negara-negara diminta mengurangi ketergantungan ekspor dan lebih mengandalkan permintaan domestik.

"Sebagian basar negara Asia Timur berada dalam posisi cukup kuat untuk menghadapi volatilitas baru. Permintaan domestik terbukti tahan banting terhadap guncangan. Banyak negara memiliki rekening surplus dan cadangan devisa yang cukup tinggi. Sistem perbankan juga memiliki modal yang cukup," kata Bert Hofman, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, di Tokyo, Jepang, Rabu (23/5/2012).

Meskipun demikian, menurut Hofman, krisis Eropa berpotensi memengaruhi kawasan secara negatif, terutama melalui mata rantai perdagangan dan jaringan keuangan. Lebih dari 40 persen ekspor kawasan ditujukan ke Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.

Sepertiga pendanaan proyek dan perdagangan di Asia juga berasal dari bank-bank Eropa. Seiring dengan menurunnya tingkat permintaan dari luar kawasan, negara-negara Asia Timur dan Pasifik harus mulai mengurangi ketergantungannya pada ekspor, dan lebih mengandalkan permintaan domestik untuk mempertahankan laju pertumbuhan. Banyak negara yang sudah bergerak ke arah ini, tetapi masih perlu penyeimbangan lebih jauh.

"Beberapa negara masih perlu menstimulasi konsumsi rumah tangga. Sementara di negara-negara lain, investasi infrastruktur yang lebih besar bisa mempertahankan laju pertumbuhan, selama hal ini tidak memperburuk tekanan permintaan domestik," kata Bryce Quillin, Ekonom Bank Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com