Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Benahi Tata Niaga Bawang Merah

Kompas.com - 25/05/2012, 13:33 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan akan membenahi tata niaga komoditi bawang merah. Tujuannya supaya harga bawang dapat menguntungkan petani tetapi tidak pula memberatkan konsumen.

"Disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen terlihat tinggi. Kami sangat ingin mengupayakan agar disparitas ini mengecil dan harga bawang dapat stabil di tingkat harga yang menguntungkan petani dan tidak memberatkan konsumen," sebut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, di Brebes, Jumat (25/5/2012).

Gita menjelaskan, sekarang ini harga bawang merah cenderung meningkat seiring belum masuknya masa panen raya. Panen raya jatuh pada bulan Juni hingga September.

Sementara itu, sepanjang Maret-Mei biasanya produksi bawang mengalami titik terendah. Dalam membenahi tata niaga komoditi bawang merah, Pemerintah akan mengusahakan agar produksi tidak terlalu terkonsentrasi pada bulan tertentu. Pengembangan budidaya bawang merah pun akan disesuaikan dengan wilayah yang memiliki potensi. Jadi tidak terkonsentrasi di satu daerah saja.

Pemerataan produksi bawang merah dan waktu panennya akan menyeimbangkan permintaan dan penawaran sehingga menciptakan harga yang wajar baik tingkat petani maupun konsumen.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo menambahkan, Pemerintah juga akan mengatur agar masa impor bawang merah tidak tumpang tindih dengan masa panen raya. "Kami akan mengusahakan agar impor dilakukan pada saat tingkat produksi bawang merah dalam negeri mengalami defisit, sehingga harga tetap stabil dan kebutuhan konsumen tetap dapat dipenuhi," sebut Gunaryo.

Selain itu diperlukan pula pengolahan bawang merah guna meningkatkan nilai tambahnya. Strategi ini juga dapat mencegah jatuhnya harga pada masa panen dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bawang merah dengan harga terjangkau karena bawang merah dibuat lebih tahan lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com