Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Pemerintah Naik Rp 600 Triliun

Kompas.com - 29/05/2012, 11:37 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan  Hadi Poernomo menyebutkan,  total aset naik hampir Rp 600 triliun pada neraca pemerintah pusat per 31 Desember 2011. Dengan demikian, total aset mencapai Rp 3.023 triliun.

"Pada neraca pemerintah pusat total aset per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.023 triliun atau naik hampir Rp 600 triliun dibandingkan total aset tahun 2010 sebesar Rp 2.424 triliun," kata Hadi dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (29/5/2012).

Hadi menjelaskan, kenaikan total aset tersebut terutama berasal dari kenaikan aset tetap yang mencapai Rp 384 triliun. Kenaikan itu bersumber dari pengadaan aset tetap tahun 2011 dan pencatatan hasil inventarisasi dan penilaian kembali (IP) aset tetap yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.

"Selain itu, kenaikan aset juga berasal dari dicatatnya hasil IP atas aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan aset eks BPPN masing-masing sebesar Rp 81 triliun dan Rp 38 triliun," kata Hadi.

Sebelumnya Hadi menuturkan, realisasi pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011 tercatat Rp 1.211 triliun, sedangkan realisasi belanja sebesar Rp 1.295 triliun. "Pendapatan negara tahun 2011 tersebut mencapai 103,5 persen dibandingkan dengan anggaran sebesar Rp 1.170 triliun atau sebesar 121,71 persen dibandingkan pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 995 triliun," kata Hadi.

Sementara itu belanja negara yang meliputi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah, berjumlah Rp 1.295 triliun, atau 98,03 persen dari anggaran sebesar Rp 1.321 triliun. Angka belanja negara juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 1.042 triliun. Atau, naik sebesar Rp 252,88 triliun pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com