BBM untuk Kalimantan Akhirnya Ditambah

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, pemerintah akan menambah volume bahan bakar minyak bersubsidi dan nonsubsidi untuk Kalimantan.

Dengan penambahan ini, Jero berharap tidak ada lagi antrean ketika masyarakat mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) setempat.

"Satu, BBM yang bersubsidi kebetulan memang ada tadinya 40 juta kiloliter, ada 2,5 juta kiloliter yang dibintangi di anggaran itu kemarin sudah dikeluarkan. Kami akan gelontorkan tambahan ke Kalimantan," kata Jero dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/5/2012).

Lalu, Jero menyebutkan, pemerintah juga akan menambah volume BBM nonsubsidi. Ini ditambah seiring dengan daya beli masyarakat Kalimantan yang bagus.

"Kalimantan ekonomi cukup baik, malah  di dekat perbatasan ada yang beli BBM Rp 20.000 dengan Malaysia. Jadi daya beli bagus," ujar dia.

Dengan penambahan volume BBM baik bersubsidi maupun nonsubsidi, Jero pun berharap antrean ketika membeli BBM di SPBU bisa berkurang.

"Akan kami tambah BBM bersubsidi berapa pun dimintanya," tutur Jero.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyebutkan, penambahan kuota BBM bersubsidi untuk Kalimantan yakni lebih dari 5 persen dari kuota sebelumnya.

"Nanti angkanya dari BPH Migas. Sudah ada angka yang pasti, tetapi itu, kan, nanti dibagi empat provinsi. Nanti tanya BPH Migas. Ya, lebih dari itu (5 persen)," ucap Rudy.