Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyatuan Zona Waktu Menguntungkan Sektor Perdagangan

Kompas.com - 30/05/2012, 18:15 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mendukung rencana pemerintah untuk menyatukan zona waktu. Ia menilai penyatuan zona waktu akan menguntungkan sektor perdagangan karena transaksi perdagangan di Indonesia dapat dilakukan secara bersamaan.

"Ini akan mendatangkan keuntungan dibandingkan kalau kita mulai melakukan transaksi dagang di waktu Indonesia bagian barat, lalu di bagian timur harus menunggu dua jam. Dalam dua jam itu banyak sekali yang dapat dilakukan dalam perdagangan," ujar Gita dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/5/2012).

Gita menyebutkan, penyatuan zona waktu dengan acuan GMT+8 atau waktu Indonesia tengah (Wita) akan mendorong percepatan ekonomi nasional.

Satunya zona waktu yang dijadwalkan dimulai pada 28 Oktober 2012 ini dinilai dapat memperluas kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Ruang komunikasi dan produktivitas kinerja birokrasi dari Sabang sampai Merauke pun dapat ditingkatkan.

Penyebarluasan informasi berbasis teknologi juga tidak terhalang selisih waktu, termasuk siaran televisi, penggunaan internet, dan pemanfaatan jaringan broadband.

Dunia penerbangan, misalnya, dapat menarik keuntungan melalui flight time arrangement, produktivitas pesawat, efisiensi awak pesawat, dan peningkatan volume penerbangan.

Alhasil, bisnis jasa logistik nasional juga akan meningkat.

Tidak hanya itu, dengan waktu acuan GMT+8, maka waktu Indonesia pun akan sama dengan sejumlah negara.

"Waktu GMT +8 ini juga digunakan oleh China, Korea, Singapura, dan Malaysia sehingga waktu transaksi dagang kita akan sama dengan negara-negara tersebut. Ini jelas akan menguntungkan," tambah Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Ardiansyah Parman.

Menurut Ardiansyah, bila zona waktu Indonesia menjadi satu maka waktu kerja efektif delapan jam per hari akan dinikmati secara penuh di seluruh wilayah Indonesia.

"Siapa tahu penyatuan zona wilayah ini malah dapat menurunkan biaya usaha," tutup Ardiansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com