Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FTUI Usul Stiker Berteknologi

Kompas.com - 04/06/2012, 16:43 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Tim Energi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Tim Energi FTUI) mengusulkan penggunaan stiker berteknologi khusus untuk membantu pendistribusian BBM bersubsidi yang tepat sasaran.

Dengan stiker ini, pengendara mobil dapat mengaktifkan mesin pompa bensin bersubsidi di SPBU. Stiker berteknologi radio frequency identify (RFID) itu dapat menginformasikan spesifikasi mesin mobil yang dianggap pantas untuk menggunakan BBM bersubsidi.

"Kita ingin memberikan penyadaran bahwa subsidi BBM harus tepat pada orangnya dan jenis mesin mobilnya,'' kata Dekan FTUI Bambang Sugiarto pada konferensi pers di kampus UI Salemba, Senin (4/6/2012).

Bambang menjelaskan, ada tiga mekanisme untuk mendapatkan stiker tersebut. Pertama, stiker ditempel saat kendaraan terekomendasi belum terjual di pasaran. Lalu, bagi mobil yang sudah terjual, pengguna dapat memperoleh stiker di bengkel resmi asalkan mobil tersebut masih bergaransi dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Terakhir, mobil yang sudah habis masa garansinya (di atas 3 tahun) dapat memperoleh stiker di polres setempat. "Stiker tetap berlaku selama spesifikasi kendaraan tidak berubah dari pabrikan," ujar Bambang.

Nantinya, SPBU akan bertugas melakukan pengisian BBM bersubsidi, asalkan stiker khusus yang telah terpasang di mobil dapat teridentifikasi oleh mesin pom bensin bersubsidi khusus. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan pembelian BBM bersubsidi, seperti mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc dan penyalur nonresmi BBM (BBM eceran).

Tim Energi FTUI yang terdiri dari beberapa ahli, antara lain Hendri Budiono, Bambang Sugiarto, Hengky Nugroho, Hengky Zulkifli, dan Suhari Sargo, mengharapkan, usulan kebijakan tersebut dapat menghemat pengeluaran dana pemerintah untuk subsidi BBM.

Menurut Bambang, bila kebijakan tersebut dapat terealisasi pada bulan Juni ini, maka enam bulan ke depan penggunaan BBM bersubsidi dapat ditekan hingga 3,6 juta kiloliter atau sekitar Rp 11,59 triliun.

FTUI telah mengajukan proposal usulan tersebut ke Kementerian ESDM RI. "Kami sedang menunggu respons dari Kementerian ESDM," tutup Bambang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    Whats New
    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Whats New
    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Work Smart
    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    Whats New
    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    Spend Smart
    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    Whats New
    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Earn Smart
    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Whats New
    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Whats New
    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Whats New
    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

    Whats New
    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Spend Smart
    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Whats New
    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com