Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katanya Mau Swasembada, Kok Daging Sapi Langka?

Kompas.com - 05/06/2012, 15:37 WIB
Siti Khoirunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Swasembada daging sapi telah dicanangkan pemerintah Indonesia untuk tercapai tahun 2014. Kendati demikian, saat ini kelangkaan daging sapi terjadi di sejumlah wilayah, khususnya Jakarta dan sekitarnya.

"Katanya mau swasembada, tapi harga melambung tinggi dan barang nggak ada," kata Andy, penyalur daging sapi wilayah Jakarta Selatan saat ditemui dalam aksi damai Komite Dagang Sapi di depan Gedung Departemen Pertanian, Selasa (5/6/2012).

Penurunan kuota daging sapi impor diduga sebagai salah satu penyebab langkanya ketersediaan daging sapi di pasaran. Pemerintah melakukan penurunan kuota daging sapi impor sebagai salah satu upaya menuju swasembada daging sapi 2014. Penurunan kuota ini telah berlangsung selama dua tahun terakhir.

"Tahun ini kuota penurunannya terbilang drastis, dari 100.000 ton ke 70.000 ton. Itu pun dibagi dalam dua semester," lanjut Andy.

Andy mengatakan, yang jadi masalah, 70.000 ton daging sapi yang dibagi dalam dua termin itu, kini juga sudah habis. "Persediaan daging sapi langka. Bagaimana saat menjelang lebaran nanti yang biasanya konsumsi daging meningkat? Harusnya sudah ada stok, tapi yang ada justru habis," papar Andy.

Menurutnya, dengan penurunan kuota daging sapi impor ini, kekosongan seharusnya bisa diisi oleh daging-daging sapi lokal. Kenyataan di lapangan, baik daging impor maupun lokal juga sulit ditemukan.

Asosiasi Pedagang Daging Sapi juga mempertanyakan hasil sensus populasi sapi Indonesia. Rilis awal Departemen Pertanian menyatakan jumlah sapi potong di Indonesia telah menembus angka sekitar 14 juta ekor. "Dengan jumlah tersebut, bagaimana bisa kehabisan persediaan daging sapi? Dikemanakan daging sapi lokalnya?" tanya Andy.

Adanya kelangkaan ini juga mendorong komite dagang sapi melakukan aksi damai di Departemen Pertanian, Selasa (5/6/2012). Aksi ini diikuti oleh tujuh asosiasi perdagangan daging sapi di Indonesia. Mereka membubarkan diri setelah mendapat jaminan dari Mentri Pertanian perihal tuntutan-tuntutan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com