Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Khawatir dengan Penurunan Ekspor

Kompas.com - 07/06/2012, 13:53 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan ekspor periode Januari-April yang hanya tercatat 4,1 persen tak perlu terlalu dikhawatirkan. Kondisi serupa juga dialami negara lain.

Perlambatan tersebut diharapkan tidak sampai mengarah pada posisi neraca perdagangan yang defisit.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Kamis (7/6/2012).

Meski neraca pada April lalu tercatat defisit, untuk periode Januari-April Indonesia masih surplus 2,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 20 triliun). Namun, surplus tersebut turun 74,2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2011.

Dia mengatakan, defisit perdagangan juga sempat terjadi pada April 2008. Saat itu, defisitnya sebesar 725 juta dollar AS.

"Namun, satu bulan kemudian, yakni bulan Mei, sudah kembali surplus sebesar 1,25 miliar dollar AS. Kondisi serupa juga bisa terjadi tahun ini," katanya.

Menurut Bayu, di tengah perlambatan ekspor, pertumbuhan ekspor di sejumlah negara tujuan justru mencatat angka fantastis. Negara tersebut meliputi Pantai Gading (853 persen), Djibouti (298 persen), Pakistan (113 persen), dan Myanmar (86 persen).

Dari sisi produk, pertumbuhan ekspor terbesar terjadi pada kendaraan dan onderdil (43 persen), minyak nabati (32 persen), ikan dan udang (27 persen), serta barang besi dan baja (25 persen).

"Kita tetap konsisten dengan empat strategi perlambatan ekspor. Pertama, intensifikasi promosi. Kedua, meningkatkan nilai tambah produk ekspor. Ketiga, fokus pada pasar nontradisional. Keempat, perlindungan dan penguatan pasar domestik," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com