Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Lintas Assosiasi Industri Tolak Kenaikan Harga Gas

Kompas.com - 08/06/2012, 14:23 WIB
Mundri Winanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menaikan harga gas untuk kalangan industri sebesar 55 persen menuai protes dari Forum Lintas Assosiasi Industri. Mereka menolak kenaikan harga gas karena dilakukan secara tiba-tiba per tanggal 16 Mei 2012.

"Kalau kenaikan ini tidak dipertimbangkan oleh pemerintah, industri secara perlahan akan mati," ungkap ketua umum Apindo Sofjan Wanandi saat konfrensi press di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Kenaikan harga gas untuk kalangan industri akan sangat membebani kinerja perusahaan, karena secara otomatis biaya produksi akan membengkak dan tingkat daya saing industri nasional di pasar internasional akan menurun. Biaya penggunaan gas berpengaruh sekitar
15 persen - 20 persen dari biaya produksi.

Para pengusaha juga mempermasalahkan monopoli gas yang dilakukan PGN, selain karena suplai gas yang dikirim masih kurang, PGN melakukan keputusan menaikan harga gas secara tiba-tiba. PGN menaikkan harga gas dari 6,7 juta dollar AS menjadi 10 juta dollar AS per 1 Million Metric British Thermal Unit (MMBTU). "Kita 30 asosiasi pengusaha akan melayangkan surat keberatan kepada presiden," ujar Sofjan.

Para pengusaha meminta kenaikan harga gas dinaikan secara bertahap dari mulai 10 persen sampai 15 persen. Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi dengan membuat kebijakan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak dan ada tindakan yang serius dari pemerintah mengatasi kekurangan pasokan gas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com