Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongkos Pesawat Lebih Murah daripada Taksi

Kompas.com - 11/06/2012, 12:40 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com- Margin keuntungan maskapai penerbangan dunia kian tipis. Tahun 2012 ini diperkirakan total pendapatan dari bisnis transportasi udara 631 miliar dollar AS dengan profit hanya 3 miliar dollar AS, atau margin keuntungannya hanya 0,5 persen.

Direktur Jenderal dan CEO Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (IATA), Tony Tyler, mangatakan itu, dalam pertemuan tahunan IATA ke 68 dan World Air Transport Summit di Beijing, China, Senin (11/6/2012) ini.

Tony menyatakan, tingginya harga minyak serta krisis ekonomi di Eropa, sangat mempengaruhi industri penerbangan global.

Meski harga minyak tinggi, Tony masih berharap rata-rata harga minyak tahun ini pada kisaran 110 dollar AS per barrel. Dengan rata-rata harga minyak tersebut, total belanja bahan bakar akan mencapai 207 miliar dollar AS, hampir setara dengan GDP Filipina atau Republik Ceko. Risiko politik akan mudah menekan harga minyak dunia.

Wartawan Kompas Hermas Effendi Prabowo melaporkan dari Beijing, China, masalah kedua yang juga serius adalah krisis di zona Eropa. Jika berlanjut ke krisis perbankan, akan dijumpai sebuah continent-wide recession, akan sangat berdampak pada penurunan keuntungan. Bila kondisi ini terjadi, keuntungan 3 miliar dollar AS akan segera berbalik menjadi kerugian 3 miliar dollar AS.

Tony mengatakan, jarak tempuh penerbangan New York - Beijing 22.000 kilometer dengan biaya tiket pesawat 1.500 dollar AS. Itu sama dengan 7 sen dollar AS per kilometer. Bandingkan dengan ongkos taksi di New York sebesar 1,25 dollar AS per kilometer, atau 31 sen dollar AS per kilometer untuk taksi yang ditumpangi empat orang.

Maskapai penerbangan harus bekerja keras agar kompetitif. Tahun lalu, load factors naik 9,2 persen dan efisiensi bahan bakar. Lebih dari 24 persen. Tahun ini, sebanyak 1,2 miliar orang dan 16 juta ton lebih kargo diterbangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com