Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Woori Akuisisi 33 Persen Bank Saudara

Kompas.com - 13/06/2012, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Saudara 1906 akhirnya membuka rencana akuisisi Bank Woori Indonesia. Melalui prospektus pada Bursa Efek Indonesia kemarin (12/6), perusahaan melaporkan, Bank Woori Indonesia akan membeli 33 persen saham Bank Saudara.

Saham yang dilego adalah milik Arifin Panigoro dan Medco Intidinamika. Arifin, pendiri Medco Group yang tadinya menggenggam saham mayoritas 52,92 persen Bank Saudara, mengurangi porsinya sampai 27,27 persen atau setara 631,78 juta saham. Sedangkan PT Medco Intidinamika mengurangi porsi dari 11,03 persen menjadi 3,68 persen .

Setelah akuisisi, Bank Woori memegang porsi terbesar dengan jumlah 764,4 juta saham. Arifin menjadi pemegang terbesar ketiga setelah porsi publik yang 32,81 persen .

Sekadar informasi, pemilik mayoritas Bank Woori Indonesia adalah Woori Bank Korea dengan porsi 95,18 persen . Sedangkan Bank Danamon mengempit 4,82 persen . Sayang, Bank Danamon tidak membalas segera permintaan konfirmasi dari KONTAN.

Manajemen Bank Saudara enggan berkomentar banyak. Alasannya, transaksi ini antara pemegang saham pengendali dengan investor baru. "Kami akan mengikuti kebijakan kedua pihak," kata Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara.

Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI), Lambok Antonius Siahaan, mengatakan sampai saat ini BI belum menerima permohonan akuisisi Bank Woori. Tapi, melihat bocoran beleid aturan kepemilikan bank, transaksi tersebut tidak masalah. Mengingat nanti, institusi keuangan maksimal memiliki 40 persen saham.

Incar kredit konsumen

Pospektus menyebutkan, Bank Woori ingin bermain lebih dalam di sektor kredit konsumer. Bank Saudara memenuhi beberapa kriteria, seperti basis pelanggan kuat dan jaringan cabang luas. Sedangkan bagi Bank Saudara, Bank Woori memiliki permodalan kuat, serta infrastruktur dan manajemen risiko mutakhir.

Felix Sindhunata, Kepala Riset Henan Putihrai menilai, potensi pasar Indonesia yang besar menjadi daya tarik bank asal Korea tersebut. Menurutnya, beberapa faktor yang bisa menjadi penentu harga transaksi antara lain penilaian ulang aset, proyeksi kinerja, dan harga saham yang merefleksikan harga pasar, serta negosiasi.

Senin (11/6/2012) lalu, Bank Saudara mencapai harga tertingginya, Rp 570 per saham. Andaikan menggunakan acuan harga ini, nilai akuisisi Bank Woori tersebut bisa mencapai Rp 435 miliar. Aset Bank Woori per akhir Desember 2011 Rp 5,12 triliun. Sedangkan aset Bank Saudara tercatat Rp 5,09 triliun. (Nina Dwiantika, Christine N Nababan, Sanny CS/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com