Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya bila Masyarakat Tak Percaya Jasa Keuangan

Kompas.com - 13/06/2012, 12:03 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Kusumaningtuti S Soetiono, mengatakan, bisnis jasa keuangan adalah masalah kepercayaan publik. Oleh karena itu, penerapan kebijakan dalam membangun industri jasa keuangan yang sehat harus diletakkan pada konteks menjaga kepercayaan konsumen, juga investor.

Kusumaningtuti mencatat, ada banyak hal yang perlu diwaspadai terkait sejumlah permasalahan dalam praktik-praktik jasa lembaga keuangan. Misalnya saja, ia menyebutkan, praktik penjualan dan pemasaran perbankan, kurangnya faktor transparansi perbankan, kesadaran para konsumen keuangan, hingga masalah debt collection.

"Apabila permasalahan tidak segera ditangani, lambat laun akan terjadi ketidakpercayaan dari pelaku pasar, konsumen, publik, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap jasa lembaga keuangan," sebut Kusumaningtuti, dalam uji kepatutan dan kelayakan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) di Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Menurut dia, permasalahan dalam praktik jasa lembaga keuangan harus diatasi. Salah satu tujuannya untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap jasa lembaga keuangan. "Apabila kondisi pasar tidak mendukung dan masyarakat tidak percaya kepada jasa lembaga keuangan, maka pencapaian kestabilan sistem keuangan akan sulit diperoleh," sambung dia.

Menurut dia, perlindungan konsumen sangat penting dan merupakan bagian dari kebijakan pengaturan dan pengawasan mikro prudensial. Di area mikro prudensial ini, lanjut Kusumaningtuti, pengaturan dilakukan agar lembaga keuangan sehat dan aman secara individual.

"Di lain sisi, sekaligus dilakukan pengaturan dan kegiatan perlindungan konsumen keuangan dari informasi yang tidak lengkap dan pratik-praktik yang tidak fair," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    Whats New
    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Whats New
    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Whats New
    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Whats New
    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Spend Smart
    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Earn Smart
    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com