Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Jangan Hanya Mau Cepat Kaya

Kompas.com - 13/06/2012, 16:18 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Yunus Husein, berpendapat agar masyarakat diberikan pendidikan terkait industri jasa keuangan. Ini harus dilakukan untuk mengantisipasi penipuan-penipuan yang kerap terjadi dalam industri tersebut.

"Yang penting masyarakat itu dididik dulu, supaya pakai akal sehat. Jangan mau cepet kaya, tapi nggak mau berusaha keras," sebut Yunus ketika ditanyai pendapatnya terkait produk investasi ilegal seperti yang ditawarkan Koperasi Langit Biru, di DPR, Rabu (13/6/2012).

Menurut mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisisi Transaksi Keuangan (PPATK) ini, tidak ada produk investasi yang menawarkan bunga sebesar yang ditawarkan oleh Koperasi Langit Biru. "Mana ada bunga segede itu, kan tidak mungkin. Itu skim penipuan model-model seperti itu," sambung dia.

Oleh sebab itu, diperlukan pemberian edukasi kepada masyarakat. Itu, menurut Yunus, sebagai upaya pencegahan. "Kalau selain itu ya izin koperasi harus lebih bagus," pungkas dia.

Sejak didirikan pada bulan Januari 2011, Koperasi Langit Biru milik Jaya Kumara mengantongi izin usaha pengelolaan daging dan hasil peternakan yang bekerja sama dengan 62 supplier daging sapi. Namun, dalam praktiknya, dia justru sudah menawarkan paket investasi kepada para nasabah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi tahun 1998, koperasi konsumen baru bisa melakukan investasi jika sudah menjalankan usahanya setelah dinyatakan stabil laporan keuangannya paling cepat dalam waktu 2 tahun. Jika hal itu sudah dipenuhi, koperasi tersebut harus mendapatkan izin dari Bapepam-LK.

Pelanggaran izin yang dilakukan KLB ini diketahui setelah polisi memeriksa Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi, Agus Endang pada Dinas Koperasi Banten. Ada dua jenis yang ditawarkan KLB yakni investasi paket kecil dengan nilai Rp 385.000 atau setara dengan harga 5 kilogram daging dan investasi paket besar dengan nilai investasi Rp 9,2 juta atau sama dengan 100 kilogram daging sapi.

Pada investasi paket kecil yang ditawarkan KLB, profit yang didapat yakni Rp 10.000 per hari dan akan dibagi kepada perusahaan Rp 9.000 dan investor Rp 1.000. Sehingga dalam satu bulan, investor mendapat profit sebesar Rp 150.000. Sedangkan pada investasi paket besar, dibagi lagi ke dalam dua pilihan yakni investasi non Bonus Kredit Sepeda Motor (BKSM) yang bonusnya mencapai Rp 12 juta (diberikan pada bulan ke-10) dan investasi BKSM yang profitnya Rp 1 juta per bulan.

Bonus-bonus itu selalu diberikan kepada investor pada awal bulan. Namun, pada bulan Januari 2012, penyerahan bonus macet sehingga sejumlah investor mengadukan persoalan ini ke Polres Tangerang Kabupaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Whats New
    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com