JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) yang baru Muhammad Chatib Basri, mengatakan, porsi konsumsi harus dikurangi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. "Harus (dikurangi)," sebut Chatib, seusai melakukan serah terima jabatan dari Kepala BKPM sebelumnya, Gita Wirjawan, di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Ia menjelaskan, konsumsi masyarakat memang masih mendominasi produk domestik bruto (PDB). Persentasenya mencapai 65 persen. Tapi, kata dia, itu harus dilakukan bertahap. "Kan logikanya sederhana. Kalau Anda makan terus, Anda nggak punya income, suatu ketika Anda bangkrut kan?," sambung dia.
Jadi, konsumsi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi harus semakin lama semakin kecil. Sedangkan porsi investasi harus naik. "Kalau investment-nya naik kan produksi, itu artinya pendapatan. Nah kita lakukan gradual-lah," pungkas Chatib.
Menurut Bank Indonesia, untuk tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih dapat mencapai kisaran 6,3-6,7 persen meskipun dengan risiko bias ke batas bawah kisaran.
Rapat Dewan Gubernur BI pada Selasa (12/6/2012) lalu, menyatakan, sumber pertumbuhan ekonomi terutama ditopang dari permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi yang tetap kuat.
Di sisi lain, sumber pertumbuhan dari eksternal diprakirakan menurun dengan melambatnya ekspor akibat melemahnya permintaan dunia dan penurunan harga komoditas global, sementara impor masih tumbuh cukup tinggi sejalan dengan kuatnya permintaan domestik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.