Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Pembangunan Infrastruktur Tidak Boleh Timpang

Kompas.com - 19/06/2012, 16:18 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengemukakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia bukan hanya untuk kepentingan golongan dan daerah tertentu saja, melainkan untuk semuanya.

"Infrastruktur mengabdi untuk kepentingan siapa? Kalau kemudian tidak linear di jalan basis misi kedepan, maka pembangunan infrastruktur menjadi sumbu permasalahan. Maka pertumbuhan infrastrukur kontribusinya harus terhadap pengurangan kemiskinan serta kesejahteraan rakyat," ujar Ahmad pada seminar nasional Indef di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Guru Besar FE Universitas Brawijaya ini juga mengatakan, banyak permasalahan yang ditimbulkan dari pembangunan infrastruktur yang ada saat ini di Indonesia. Salah satunya, ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur terhadap wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Misalnya, lanjut Ahmad, pembangunan infrastruktur lebih banyak dibangun di daerah yang terbukti punya kontribusi nyata bagi perekonomian, sedangkan yang masih berupa daerah potensi, cenderung diabaikan. Akibatnya, wilayah Indonesia menjadi terbagi-bagi antara daerah kaya dan miskin.

Ia berharap, pembangunan infrastruktur di Indonesia harus dilakukan dengan arah dan tujuan untuk mengatasi ketimpangan, baik sesuai dengan kebutuhan maupun potensi masing-masing daerah.

Berikut persentase pembangunan infrastruktur terhadap perbandingan luas wilayah, penduduk, dan infrastruktur antara kawasan Indonesia barat dan timur pada 2009. Kawasan Indonesia Bagian Barat. Pulau Sumatera seluas 20,6 persen, jumlah penduduknya 21,7 persen, Irigasi 19,6 persen, jalan 28,4 persen, dan air minum 24,6 persen. Lalu Pulau Jawa seluas 7,2 persen, penduduknya 58,6 persen, irigasi 65,1 persen, jalan 27,3 persen, dan air minum 24 persen.

Sementara kawasan Indonesia Timur. Wilayah Papua dan Maluku seluas 25 persen, jumlah penduduknya 2 persen, irigasinya 0,2 persen, jalan 4,5 persen, dan air minum 1,5 persen. "Kalau kita lihat juga, adanya problem ketimpangan wilayah untuk pembangunan infrstruktur yang hanya mengabdi pada pulau Jawa," tutur Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com