Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Rp 200 Miliar, Napas Merpati Lebih Ringan

Kompas.com - 21/06/2012, 14:56 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Merpati Nusantara Airlines membutuhkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 200 miliar, salah satunya, untuk menutup defisit operasional. Demikian disampaikan Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, di DPR, Jakarta, Kamis (21/6/2012).

"Napasnya (Merpati) lebih ringan. Selain kita ada biaya operasi dan biaya non-operasi, yang utang Merpati kan besar sekali. Itu untuk nanganin itulah," sebut Rudy.

Ia menjelaskan, dari PMN sebesar Rp 200 miliar, sebanyak Rp 106 miliar untuk menutup defisit cash flow (operasional). Sisanya, untuk biaya pengadaan pesawat Rp 14,4 miliar, investasi Merpati Training Center Rp 20,5 miliar, investasi System Information Technology (IT) Rp 54,9 miliar, dan dana penguatan operasional Rp 3,7 miliar.

Rudy mengatakan, bila PMN bisa cair pada bulan Juli maka arus kas perusahaan akan membaik sejak bulan tersebut hingga seterusnya. Laba pun bisa dicetak oleh maskapai BUMN ini. "Pada tahun 2012, Merpati diproyeksikan memperoleh laba usaha sebesar Rp 37 miliar," sambung dia.

"Keuntungan operasi bisa bayar utang. Rp 200 miliar untuk IT dan maintenance. Bila tidak, ya kita harus kencangkan ikat pinggang. Kan harus tetap survive, Merpati harus tetap hidup," pungkas Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    Whats New
    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Whats New
    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Whats New
    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Whats New
    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Spend Smart
    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Earn Smart
    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com