Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Korek Api ke Turki Terganjal Bea Masuk Tambahan

Kompas.com - 22/06/2012, 16:41 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengenaan bea masuk tindakan pengamanan dari Turki untuk produk korek api, telah berdampak buruk. Setelah kebijakan tersebut diterapkan ekspor korek api turun drastis hingga 100 persen. Untuk menyelesaikannya, pemerintah telah menyampaikan pembelaan agar pengenaan bea tambahan tersebut dicabut.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan ekspor korek api tahun 2008 dan 2009 masing-masing 1,18 juta dollar AS dan 1,43 juta dollar AS. Sejak bea masuk tambahan diterapkan, tak ada korek api produksi Indonesia yang masuk ke Turki sehingga nilai ekspornya nol. Inisiasi produk korek api dimulai tanggal 9 Juli 2009, yang terus diperpanjang hingga sekarang.

Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ernawati, di Jakarta, Jumat (22/6/2012) mengatakan, keputusan pemerintah Turki untuk terus memperpanjang bea masuk tambahan tersebut diumumkan tanggal 17 Mei lalu. Sesuai keputusan maka korek api yang diekspor periode 2012-2013 terkena bea masuk tambahan 2,95 dollar AS per kilogram, 2013-2014 2,9 dollar AS per Kg, dan 2014-2015 2,85 dollar AS per Kg.

Dia mengatakan Kementerian Perdagangan telah menyampaikan sanggahan. Dalam sanggahan tertulis tersebut Indonesia menyatakan otoritas Turki tidak memberikan informasi formal terkait inisiasi penyelidikan. Otoritas Turki juga tidak dapat membuktikan adanya kerugian serius bagi industri serupa di dalam negeri mereka, akibat ekspor korek api dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com