BI Terus Mengawal Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pada perdagangan Selasa (26/6/2012), kurs rupiah potensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi. Antisipasi dan penjagaan Bank Indonesia (BI) atas pergerakan rupiah memunculkan ekspektasi bertahannya rupiah dari ancaman depresiasi yang mendalam.

Demikian catatan dari analis BNI unit Treasury. Mereka mengemukakan, kekhawatiran pasar terhadap krisis Uni Eropa berikut gencarnya isu perlambatan pertumbuhan ekonomi global, mengisyaratkan terlukainya mata uang berisiko.

Kondisi ini pun berpeluang menopang penguatan kurs dollar AS hingga kian membatasi pergerakan mata uang Garuda. Terlebih likuiditas dollar AS di pasar terindikasi mengering dan mendorong kencangnya laju tren kenaikan kurs USD/IDR di pasar NDF. Bahkan, volatilitas bursa dalam negeri pun diestimasi masih tinggi di tengah ramainya sentimen negatif situasi global market.

Hari Jumat akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat sangat tipis di level Rp 9.437 per dollar AS dibandingkan dengan pembukaan yang berada pada level Rp 9.440 per dollar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 9.430 - Rp 9.470 per dollar AS.

Kendati belum terlihat indikasi naiknya permintaan importir atas dollar AS, tetapi sinyalemen pengawalan ketat BI akhirnya menahan laju pergerakan kurs rupiah.