Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Minati Batu Bara Indonesia

Kompas.com - 28/06/2012, 15:28 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menipisnya cadangan batu bara untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik di Vietnam, membuat negara itu mulai melirik cadangan batu bara yang melimpah di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) awal antara Vietnam dengan Indonesia, bertempat di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis ( 28/6/2012 ). Penandatanganan MoU tersebut diwakili oleh pihak BUMN pertambangan Vietnam dan dari Indonesia oleh PT Indo Wana, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Deputy Minister Vietnam Le Duong Quang dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady turut menyaksikan MoU tersebut.

"Ini MoU awal untuk meningkatan kerja sama dalam rangka mereka akan melakukan suatu kegiatan investasi khususnya hilirisasi berbasis Coal (batu bara)," kata Edy Putra Irawady.

Edy juga mengatakan, tujuan dari MoU ini, juga dalam rangka meningkatkan kerja sama Vietnam dengan PT Indo Wana, selaku pihak perusahaan batu bara yang menjadi rekanan pemerintah Indonesia. Ini juga, lanjut Edy, diharapkan mampu membangun investasi usaha hiliriasi batu bara di Kalimantan Timur.

"Kita dari pemerintah mendorong nilai tambah, peningkatan kerja sama bilateral. Supaya kita dapat menarik delegasi ekonomi Vietnam yang sangat besar. Rencananya, kita mau melakukan businness mission dengan Vietnam itu untuk, tidak artinya dalam trade yah, tapi mendorong kegiatan ekonomi yang bersinergi dalam rangka memperkuat ekonomi ASEAN ini." ujar Edy.

Sependapat dengan Edy, Chairman PT Indo Wana Rennier Latief menuturkan, MoU ini juga sebagai langkah awal Indonesia bersaing negara lain, seperti China dan Australia dalam hal ekspor batu baru. Pasalnya, suplai batu bara dari luar Vietnam, bukan hanya dari Indonesia, saja melainkan dari negara-negara tersebut.

Rennier melanjutkan, kebutuhan batu bara Vietnam guna membangun pembangkit tenaga listrik, sebanyak 9-12 juta ton perbulannya. Sementara Rennier melalui perusahaannya tersebut mengakui, mampu memproduksi batu bara sebanyak 1-1,5 juta ton perbulannya.

"Bila dibandingkan itu, kita tinggal 10 persen dari yang dibutuhkan oleh Vietnam. Makanya, kalau kita mengeratkan hubungan ini, kita bisa mengikat mereka dan mereka lebih banyak tahu tentang kita, tentunya kita akan lebih gampang memenangkan persaingan," tuturnya.

Nantinya, PT Indo Wana akan bekerja sama dengan BUMN Vietnam yang bergerak dalam bidang pertambangan, Vitacoming dan perusahan listrik Petro Vietnam Power . Vitacoming sebagai pendistribusi batu bara di Vietnam dan perusahaan listriknya akan mengolahnya menjadi sumber tenaga listrik.

"Mereka itu membangun power plant (pembangkit tenaga listrik) dalam jangka waktu 8 tahun ke depan ini, mereka akan membangun 23 ribu mega watt per power plant. Tentunya membutuhkan energi banyak. Kita juga bisa ikut serta di dalam pembangunan power plant di Vietnam dan kita juga ikut serta dalam processing ini," ujarnya.

Menurut perhitungan Reinner, untuk pembangunan power plant saja, membutuhkan dana sebesar 1 juta dollar AS per mega watt dan total keseluruhan kerja sama ini, perkiraanya berkisar 5-6 miliar dolar AS.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Radja Sapta Oktohari yang turut menghadiri MoU tersebut, mengharapkan, lewat kerja sama antara Vietnam dan Indonesia tersebut, juga mendukung hilirisasi dan mendatangkan nilai tambah antara kedua belah pihak.

"Ada nilai tambah yang kita dapatkan karena eksport kini tidak lagi dalam bentuk mentah tetapi setengah jadi bahkan jadi. 2-3 tahun cukup untuk melangkah kedepan dan kiranya pas dengan ASEAN Comunnity," ujar Raja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com