Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Waspadai Perdagangan Internasional

Kompas.com - 02/07/2012, 15:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, perdagangan internasional perlu lebih diwaspadai ketimbang tingkat inflasi. Ia yakin inflasi masih bisa dikendalikan.

"Di tahun 2011 itu keterusan. Itu mengendalikan kan targetnya 5,8 persen akhirnya 3,79 persen. Terlalu kuat mengendalikannya. Artinya sekarang kemampuan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi sebenarnya kuat," sebut Sasmito, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2012).

Ia menjelaskan, hingga bulan Agustus mendatang inflasi mungkin akan terjadi. Pasalnya, selama Juli hingga Agustus, masyarakat menjalani liburan sekolah dan masa puasa. Tapi, Sasmito yakin Pemerintah akan mengendalikan inflasi. Pemerintah biasanya akan bergerak cepat. "Kita biasanya mengadakan rapat mingguan, itu pengendalian di Menko Perekonomian," sambung dia.

"Targetnya di APBN kan 5,3 persen tahun 2012. Maksudnya saya dengan kondisi sekarang ini target itu dapat tercapailah," tegas Sasmito.

Bahkan, ia berpendapat, Pemerintah bisa saja mencapai inflasi di bawah 5 persen, atau di bawah target. Itu bisa terjadi kalau Pemerintah all-out. Intinya, kata dia, inflasi bukan hal yang seharusnya dikhawatirkan. Hal yang patut dicermati adalah perdagangan internasional. Pasalnya selisih ekspor dan impor selama bulan April dan Mei terjadi defisit. Kondisi ini terbilang berat.

"Nah itu yang perlu diwaspadai. Di sanalah lebih ketat terhadap perdagangan internasional kita dalam kondisi yang sekarang ini. Kalau inflasi sepanjang BBM dan tarif listrik tidak naik mungkin lebih mudah dikendalikanlah," pungkasnya.

Berdasarkan laporan BPS hari ini, ekspor Mei 2012 tercatat 16,72 miliar dollar AS, sedangkan impor pada bulan Mei sebesar 17,21 miliar dollar AS. Dengan melihat selisih antara ekspor dan impor, neraca perdagangan terjadi defisit sebesar 485,9 juta dollar AS pada Mei 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com