JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia siap menjadi tuan rumah dalam pertemuan bisnis ASEAN-Amerika Latin, tanggal 9-10 Juli mendatang. Pertemuan itu antara lain menyikapi perlambatan ekonomi dunia, di mana negara-negara ASEAN sepakat untuk membidik kawasan Amerika Latin.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, hari ini di Jakarta mengatakan kedua kawasan selama ini memang belum banyak mengenal satu sama lain. Perdagangan keduanya terkendala persoalan jarak. Dalam forum bisnis tersebut kedua zona akan lebih membuka peluang kerjasama di sektor pertanian, industri, dan perikanan.
Pada tahun 2010, negara-negara ASEAN mengekspor berbagai produk ke Amerika Latin dan Karibia senilai US$27,5 milyar dan mengimpor beragam produk dari Amerika Latin dan Karibia senilai 21,04 miliar dollar AS.
Untuk Indonesia sendiri, ekspor ke kawasan Amerika Latin dan Karibia pada tahun 2011 mencapai nilai 3,92 miliar dollar AS dan mengimpor senilai 4,63 miliar dollar AS yang didominasi oleh produk pakan ternak dan sisa industri makanan, gula dan produknya, sereals, serta besi, dan baja.
Kedua kawasan menawarkan potensi ekonomi yang cukup berarti untuk digali lebih jauh. Jumlah penduduk di kedua kawasan hampir sama, yakni sekitar 580 juta jiwa. Kedua kawasan juga tergolong sebagai emerging economic regions dengan karakternya masing masing yang dapat saling melengkapi.
"Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa ASEAN, Amerika Latin, dan Karibia tidak dapat mengembangkan kerjasama perdagangan dan investasi ke depan, terutama karena faktor demografi kedua kawasan sangat menunjang bagi upaya peningkatan hubungan bisnis yang saling menguntungkan," tegas Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.