NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah turun pada perdagangan di New York, Kamis (5/7/2012) waktu setempat, menyusul menguatnya dollar AS terhadap euro seiring pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang mengatakan bahwa risiko ekonomi tetap ada sekalipun suku bunga telah dipangkas menjadi sebuah rekor yang rendah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Agustus merosot 44 sen menjadi 87,22 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak jenis Brent untuk penetapan Agustus naik 93 sen, atau 0,9 persen, menjadi 100,70 dollar AS per barel di ICE Futures Europe exchange, London.
Dollar menguat ke posisi tertinggi satu bulan terhadap euro. Kondisi ini muncul setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengeluarkan pernyataan setelah memangkas suku bunga acuan menjadi 0,75 persen dan mengurangi suku bunga deposito menjadi nol persen untuk pertama kali. Draghi mengatakan, ada risiko penurunan dalam ekonomi zona euro.
"Sejumlah risiko penurunan pada gambaran ekonomi zona euro telah terjadi," sebutnya dalam konferensi pers di Frankfurt setelah melakukan pemangkasan suku bunga.
"ECB sedang berusaha menstimulasi ekonomi, dan di sana ada banyak keraguan terhadap kemampuan mereka untuk membalikkan keadaan. Dollar AS menguat sementara hampir setiap pasar lainnya melemah," tambah Marshall Berol, Co-portfolio Manager Encompass Fund, di San Francisco, AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.