Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memelihara Kepercayaan

Kompas.com - 11/07/2012, 13:39 WIB

KOMPAS.com — Usahawan Sudhamek Agoeng menelepon teman dekatnya dan berkata, ”Lowongkah engkau siang ini? Ayo makan di kantorku. Ada makanan dari rumah.” Sudhamek tampak penuh ria tatkala temannya mengiyakan ajakannya.

Pukul 12.05, teman Sudhamek tiba dan mereka kemudian makan-minum sambil bercerita panjang lebar. Percakapan mereka kerap diselingi derai tawa. Dan, karena lezat, 60 persen makanan itu tandas.

Makanan khas rumahan itu sederhana. Tidak dalam wujud spektakuler sebagaimana biasanya makanan restoran kelas satu. Namun, karena kedua sahabat itu memang bersahaja, segalanya mengalir wajar.

Hal yang menarik, mereka bercakap-cakap tentang pertumbuhan perusahaan yang menakjubkan. Sudhamek, Chief Executive Officer Garudafood, bercerita tentang ekspor produknya di 23 negara di lima benua berjalan mulus. Ia menyiapkan ekspansi dalam lingkup amat luas.

Menyukai makanan dari rumah ini tampak pula pada sejumlah usahawan, di antaranya Ciputra, Sukanta dari Grup Sinar Sahabat, dan Trihatma Haliman dari Grup Agung Podomoro. Mereka pun akrab dengan baju batik, kemeja polos.

Trihatma bertutur, mereka bersahaja karena sudah menjadi kebiasaan ketika memulai karier dari level paling bawah. Pulang sekolah dari Jerman, ia bekerja bersama para tukang, pengangkat bata dan pasir.

Ketika sukses membawa Agung Podomoro sebagai megagrup properti, sikapnya tidak berubah. Tetap menyukai makanan dari rumah yang dikerjakan istri, dari sinilah tumbuh spirit dan ketekunan luar biasa.

Ia mengatakan, kesederhanaan menggugah kita berpikir dalam spektrum luas dan dalam. Kalau merancang megaproyek, misalnya, selalu bening, lurus, tidak ruwet.

Ribuan karyawan ditangani dengan sikap sama, tidak membeda-bedakan. Kepada anak buahnya, ia suka menggugah mereka agar tidak telantarkan keluarga. Hiduplah sesuai dengan kemampuan, jangan banyak kebutuhan.

Terlampau banyak kebutuhan biasanya menjerumuskan seseorang bertindak ilegal demi pemenuhan kebutuhannya. ”Ich bin aus dem einfachen Leben glucklich (saya berbahagia karena hidup sederhana),” katanya.

Perilaku ugahari, tambah usahawan Sukanta, juga mendorong seorang pengusaha menjadi lebih ulet, tidak lupa daratan. Ia bercerita, sejumlah usahawan besar Indonesia lahir dari bilik-bilik kecil di Jalan Pintu Kecil.

Dulu, tahun 1950-an hingga awal 1970, pintu kecil dijuluki ”Wall Street” Indonesia karena aktivitasnya sebagai pusat perdagangan dan bisnis berspektrum luas.

Yang menarik, kendati menjadi usahawan besar, termasuk eksportir tekstil yang masyhur, para pebisnis mantan ”Pintu Kecil” itu tetap bersahaja. Mereka mengenakan celana pendek, lengan pendek, bahkan kalau berada di biliknya hanya mengenakan kaus dalam cap Swan karena udara sangat pengap.

Dari kesederhanaan sikap itu, tumbuh saling percaya. Kata Sukanta, ”Dulu mana ada cek dan akta notaris. Seseorang bisa mengambil barang dari pedagang lain senilai ratusan juta rupiah (angka amat besar pada masa itu) hanya dengan anggukan kepala. Namun, semua pinjaman dikembalikan tanpa cacat.

Sekarang, gaya bisnis seperti itu sudah lesap, sejalan dengan melemahnya sikap hidup sederhana dan menurunnya saling percaya. Tentu kini sudah sulit kembali ke langgam seperti itu. Namun, sikap bersahaja, dan dari situ lahir lompatan-lompatan bisnis besar, sangat memungkinkan. Gaya boleh, tetapi kualitas kerja jauh lebih penting. (Abun Sanda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com