Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trikomsel Resmi Akuisisi Global Teleshop

Kompas.com - 13/07/2012, 15:53 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah melakukan penawaran umum terbatas I, Jumat  (13/7/2012), PT Trikomsel Oke Tbk secara resmi telah mengakuisisi seluruh saham PT Global Teleshop Tbk ("Global Teleshop") yang dimiliki PT Trilinium.

"Pertama-tama kami atas nama manajemen Trikomsel berterima kasih atas dukungan dan suksesnya pelaksanaan penawaran umum terbatas yang telah dilaksanakan oleh pemegang saham. Dukungan ini merupakan komitmen yang kuat dari pemegang saham bagi Trikomsel untuk terus tumbuh dan menjadikan Trikomsel sebagai perusahaan terdepan di bidangnya," kata Juliana Samudro, selaku Direktur Trikomsel, Jumat ini.

Jumlah saham Global Teleshop yang diakuisisi Trikomsel sebanyak 800 juta saham senilai Rp 910,11 miliar. Sehubungan dengan akuisisi, telah dilakukan crossing saham hari ini di Bursa Efek Indonesia oleh PT Equator Securities dan PT Lautandhana Securindo. Setelah akuisisi ini Trikomsel menjadi pemegang saham utama Global Teleshop dengan kepemilikan 72 persen dari total modal disetor.

Akuisisi Trikomsel terhadap Global Teleshop akan menciptakan hal yang positif bagi para investor, di antaranya meningkatkan posisi Trikomsel sebagai jaringan distribusi terbesar di Indonesia dengan menjangkau 175 kota di 33 provinsi. Kemudian, memperluas portfolio produk perjualan secara vertikal, yaitu untuk produk-produk telepon seluler dari berbagai kelas, mulai dari low-end sampai dengan high-end dan secara horizontal (lebih banyak merek untuk tiap kelas produk). Juga merebut segmen pasar dari low-end sampai high-end dan memperbesar pangsa pasar Trikomsel atas merek telepon seluler terkemuka untuk pasar di Indonesia.

Selama ini, Global Teleshop dipersepsikan oleh konsumen sebagai brand yang menjual produk menengah ke atas dengan berbagai macam varian smartphone, sedangkan Trikomsel melalui brand OkeShop memiliki konsumen yang lebih luas dengan berbagai macam produk yang dapat memenuhi semua lapisan konsumen, terutama menengah ke bawah.

Pendapatan bersih Trikomsel selama tahun 2011 dan per 31 Maret 2012 masing-masing tercatat Rp 7,11 triliun dan Rp 1,98 triliun, sedangkan pendapatan bersih Global Teleshop pada periode yang sama tercatat masing-masing Rp 1,86 triliun dan Rp 682 miliar. "Dengan akuisisi ini, kinerja penjualan yang sangat baik pada tahun 2011 akan berlanjut pada tahun 2012," demikian ditambahkan Juliana Samudro.

Trikomsel mendapat peringkat "idA" dari lembaga pemeringkat Pefindo. Peringkat ini mencerminkan kuatnya posisi pasar Trikomsel dalam bisnis ritel dan distribusi produk telekomunikasi, jaringan ritel dan distribusi yang ekstensif, dan produk yang cukup terdiversifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com