JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan optimismenya dengan nilai ekspor yang akan naik sepanjang Juni-Agustus ini.
"Saya masih optimistis, itu (penurunan cadangan devisa) bukan tren yang akan berlanjut. Kenapa, karena ekspor kita Juni, Juli, Agustus, itu akan naik," kata Bayu di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Bayu menjelaskan, turunnya cadangan devisa terkait terjadinya defisit perdagangan selama April-Mei 2012. Ia menaruh rasa optimismenya, bahwa defisit bukan tren yang akan berlanjut. Angka ekspor akan naik sepanjang Juni-Agustus sehingga cadangan devisa akan meningkat.
"Karena datanya begitu, kecuali dunia lebih buruk dari yang diperkirakan. Tapi, kalau melihat sekarang ini, kita masih punya optimisme itu," sambung dia.
Kedua, Bayu mengatakan, ada tanda-tanda pemulihan krisis Eropa. Ini dilihat dari, misalnya saja, langkah-langkah penyelamatan yang dilakukan terhadap ekonomi Spanyol, yang akhirnya berdampak pada menguatnya saham di New York dan Tokyo.
"Jadi, ada tanda, bahwa mudah-mudahan ekonominya akan lebih baik. Kalau itu terjadi, dengan sendirinya kita akan naik ke sana," ujarnya.
Perlu dilihat pula, kata Bayu, kondisi impor yang didominasi oleh bahan baku dan penolong. Hal tersebut menandakan korelasi erat dengan investasi, yang berarti produksi industri akan naik.
"Dan, itu sebagian besar adalah untuk ekspor," ujarnya.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, defisit neraca perdagangan telah terjadi sejak April 2012. Pada Maret lalu, neraca perdagangan nasional masih terjadi surplus sebesar 840 juta Dolar AS. Sementara pada April, defisit terjadi sebesar 641,1 juta Dolar AS.
Defisit itu terjadi karena impor mencapai 16,62 miliar Dolar AS, sementara ekspor sebesar 15,98 miliar Dolar AS. Defisit pun berlanjut pada Mei lalu, yaitu impor sebesar 17,21 miliar Dolar AS. Tetapi, nilai ekspor hanya mencapai 16,72 miliar Dolar AS. Oleh sebab itu, neraca perdagangan kembali defisit sebesar 485,9 juta Dolar AS pada Mei 2012.
"Sedangkan sepanjang Januari-Mei 2012 masih terjadi surplus 1,52 miliar Dolar AS," kata Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta, Senin (2/7/2012).
Sementara itu, per akhir Juni 2012, BI memiliki cadangan devisa sebesar 106,5 miliar Dolar AS. Angka ini setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.