Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Impikan Satu Pulau Untuk Karantina

Kompas.com - 13/07/2012, 17:54 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menyatakan, Kementerian Perdagangan memimpikan adanya satu pulau khusus untuk karantina produk hortikultura.

"Salah satu yang kami semua di sini sangat impikan adalah adanya satu pulau karantina khusus buah dan hortikultura dengan peralatan kekarantinaan yang paling canggih yang mungkin ada di dunia," sebut Bayu ketika ditanyai terkait buah impor, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (13/7/2012).

Bayu menjelaskan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan kian tegas mengatur impor produk hortikultura.

Pertama, Pemerintah melarang masuknya buah yang mengandung pestisida. Kedua, buah yang mengandung serangga dilarang masuk ke pasar dalam negeri.

Ketiga, tempat panen buah harus jelas. "Kita tidak boleh masukkan buah pada saat petani kita panen," tegas Bayu.

Sejumlah langkah itu harus dilakukan Pemerintah demi melindungi pasar domestik. Bahkan, sebagai upaya yang lebih ketat lagi, Kemendag memimpikan adanya sebuah pulau untuk karantina khusus hortikultura yang lengkap dengan peralatan yang canggih.

Semua produk hortikultura impor akan terlebih dahulu masuk ke pulau tersebut. Produk akan diperiksa sebelum beredar luas di pasar domestik.

"Alasannya untuk perlindungan konsumen, untuk perlindungan lingkungan kita lakukan," pungkas Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com