JAKARTA, KOMPAS.com- Dua firma perencanaan keuangan, One Consulting dan Shildt Financial Planning bergabung menjadi satu. Salah satu kelebihan layanan perencana keuangan ini adalah metode terapi finansial yang diberikan kepada para kliennya.
"Perusahaan ini menjadi OneShildt," ujar M Andoko, Presiden Direktur OneShildt di Jakarta, Senin (16/7/2012).
Menurut Chairman OneShildt Risza Bambang, OneShildt dalam memberikan nasihat keuangan keluarga kepada kliennya antara lain menggunakan metoda terapi finansial. Terapi ini dilakukan sebagai langkah awal penataan keuangan keluarga, sebelum berbicara tentang investasi, produk-produk pasar modal atau hal lainnya.
Terapi finansial ini berusaha mengubah alam bawah sadar seseorang agar dapat memperbaiki dan merencanakan tujuan keuangannya dengan baik. "Sebanyak 80 persen gerakan kita dikuasai oleh alam bawah sadar. Dalam konteks finansial, misalnya seseorang sudah ingin menabung, tetapi pikiran bawah sadarnya menyatakan bahwa belanja itu mengasyikkan, ya dia tidak akan pernah jadi menabung. Atau orang yang hendak menyelesaikan utang, ternyata utangnya tidak kunjung usai karena ternyata alam bawah sadarnya menyatakan berutang itu nikmat," jelas Andoko.
Keadaan ini akan menimbulkan konflik. Selain itu, cara mengelola keuangan di masa lalu seperti dalam keluarga juga akan terbawa dalam alam bawah sadar.
Seseorang yang ketika kecil uang jajannya habis dan minta lagi kepada orang tuanya, kemungkinan besar ketika dewasa tertanam dalam benaknya bahwa uangnya tidak pernah cukup. Kesadaran alam bawah sadar inilah yang harus dibenahi terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan pembenahan-pembenahan finansial lainnya.
"Hasilnya sangat tergantung pada sistem kepercayaan yang ada," tambah Andoko.
Risza Bambang menambahkan, dengan mengawali proses konsultasi keuangan menggunakan terapi finansial, para perencana keuangan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang klien, sehingga obat yang diberikan akan lebih tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.