Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PU: Studi Kelayakan Kawasan JSS Tak Mungkin Selesai

Kompas.com - 18/07/2012, 15:57 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto optimistis studi kelayakan Jembatan Selat Sunda (JSS) akan selesai. Tapi, ia meragukan studi kelayakan untuk kawasan JSS.

"Itu kalau FS (feability studies) kawasan memang tidak mungkin selesai. Kalau untuk jembatan saja sangat mungkin," sebut Djoko, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/7/2012).

Dijelaskan Djoko, proyek Jembatan Selat Sunda tetap dilihat secara keseluruhan. Namun, perhitungan dilakukan secara project by project. "Kalau infrastruktur jembatan lebih terukur. Oleh sebab itu dipisahkan jembatan dan kawasan. Lebih bisa terkontrol," tegas dia.

Ketika ditanya apakah rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda tetap dimulai tahun 2014, Djoko pun optimistis akan hal itu. "Bisa," tandasnya.

Sebelumnya, dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, di Kantor Menko Perekonomian, Rabu siang, ada usulan dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo bahwa sebaiknya ada pemisahan antara pengembangan kawasan dengan pembangunan jembatan. "Sedangkan semula itu kita mengatakan itu kawasan sehingga dia menjadi kawasan terpadu," sebut Hatta.

Terhadap usulan Menkeu tersebut, lanjut Hatta, rapat dewan pleno pun menetapkan untuk membentuk tim yang terdiri dari tujuh orang menteri untuk mempelajarinya. Tim akan bekerja selama dua minggu. Nantinya tim akan melaporkan hasil pekerjaannya kepada dewan.

"Jadi tidak diperlukan perubahan Perpres. Yang ada adalah apabila nanti tim ini bekerja kemudian mengatakan dua itu kita lakukan maka diakomodir dalam keputusan dewan pengarah sebagaimana diamanatkan oleh Perpres (86) Pasal 7 tadi itu," papar Hatta.

Tim tersebut terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com