Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perdagangan Gagal Lindungi Masyarakat

Kompas.com - 19/07/2012, 13:58 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Direktur Lembaga Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, menegaskan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan seharusnya dapat mengatasi gejolak kenaikan harga sembako dengan rata-rata di atas 40 persen jelang Ramadhan ini.

"Tidak adanya langkah konkret untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok itu, membuktikan Menteri Perdagangan gagal melindungi masyarakat. Sangat aneh mengapa Menteri Perdagangan masih diam saja, bahkan operasi pasar pun tidak digencarkan sama sekali," tegas Syahganda di Jakarta, Kamis (19/7/2012).

Ia menontohkan, kenaikan harga sembako untuk rumah tangga bersifat ekstrem seperti terjadi pada gula putih, daging, ayam, beras, minyak goreng, atau telur. Sementara jenis barang pokok lain, dipastikan ikut meningkat drastis bila tak distabilkan pemerintah.

Syahganda mengatakan, Menteri Perdagangan terkesan membiarkan terjadinya liberalisasi harga sesuai hukum ekonomi pasar bebas, terkait harga sembako tersebut. Sikap lamban yang ditunjukkan Menteri Perdagangan juga mencerminkan rasa enggannya untuk menolong penderitaan yang dialami masyarakat luas.

"Apakah ini gambaran dari sikap neolib, tentu saja publik berhak untuk tahu kenyataan yang sesungguhnya," ujarnya.

Menurutnya, kondisi harga-harga kebutuhan masyarakat di pasaran saat ini kian mencekik, yang bukan saja menambah berat beban sosial ekonomi, namun mengarahkan pada kehidupan yang semakin sulit. "Pendapatan masyarakat, kan sejauh ini cenderung tidak meningkat. Apalagi, secara bersamaan harus dihadapkan dengan beban biaya sekolah untuk tahun ajaran baru kali ini," jelas Syahganda.

Ia menambahkan, pemerintah perlu mengambil langkah cepat guna mengintervensi lonjakan harga sembako, baik berupa kegiatan operasi pasar untuk menurunkan harga barang tertentu atau melalui penyelenggaraan pasar murah.

"Jika ini tidak dilakukan maka artinya pemerintah menyerah pada kemauan pasar atau pihak swasta," katanya.

Ia juga mengharapkan, dalam menghadapi perkembangan situasi harga-harga pokok di pasaran, pemerintah sepatutnya bisa menetapkan batas maksimum harga eceran, sehingga masyarakat tidak selalu dikorbankan oleh kenaikan harga yang tidak wajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com