JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (19/7/2012), adalah dorongan agar Pemerintah bisa memperbaiki penyusunan anggaran supaya lebih berkualitas.
"Maksudnya kalau kemarin Presiden itu benar-benar menunjuk masih adanya praktik-praktik yang kolutif, dan itu bisa dilakukan di level Pemerintah, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau dengan Bapak/Ibu oknum di PDR. Nah hal ini yang menjadi pesan dan sebetulnya juga merupakan satu dorongan dan dukungan dari Presiden untuk kita bisa memperbaiki penyusunan anggaran dengan lebih baik," sebut Agus, di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (20/7/2012).
Agus menyatakan, hal yang mesti diperbaiki dalam penyusunan anggaran adalah kualitas proses dan perencanaan. Perbaikan juga harus dilakukan sampai dengan pencairan anggaran. "Tetapi yang paling tidak bisa diterima adalah kalau masih ada kegiatan korupsi yang membuat anggaran itu tidak efektif," sambung dia.
Secara detail, Agus mengatakan bahwa dalam proses anggaran, Kementerian Keuangan sebenarnya sudah ikut terlibat dari tahap awal, misalnya pada saat kementerian memberikan resource envelope kepada Bappenas. Setelah itu ada pertemuan trilateral antara Bapenas, Kementerian/Lembaga terkait, dan Kementerian Keuangan.
Menurut dia, pada forum tersebut pembahasan anggaran seharusnya sudah tajam. Oleh karena itu, ke depan, pembahasan anggaran mulai dari awal akan ditingkatkan kualitasnya. "Jadi saya melihat mulai dari pokok-pokok kebijakan fiskal sampai dengan trilateral meeting, sampai dengan pembahasan, pada saat ingin menyusun anggaran sementara atau anggaran pendahuluan sampai anggaran final perlu dilakukan lebih baik dan berkualitas," pungkas Agus.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku senang dengan terungkapnya kasus-kasus penyimpangan penggunaan anggaran yang melibatkan oknum eksekutif dan legislatif, yakni dari jajaran pemerintahan dan DPR. "Muncul sekarang satu persatu (kasus-kasus penyimpangan penggunaan anggaran), saya senang sekali, siapapun, dari manapun, dari partai manapun, saya senang sekali, sekaligus kita ambil tindakan yang tegas," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna mengenai persiapan Ramadhan.
Kepala Negara mengatakan delapan tahun terakhir pemerintahan kepemimpinannya sudah berusaha menata, mengatur dan mengawasi untuk menghindari penyimpangan penggunaan anggaran yang pada akhirnya hanya akan merugikan negara namun ternyata masih ada orang atau pihak yang sepertinya tidak peduli dan menganggap upaya itu hanya angin kosong.
"Ini saya prihatin benar. Boleh saya sebut dengan istilah kongkalikong, sejak perencanaan sudah kongkalikong, pelaksanaannya kongkalikong, negara dirugikan," ujarnya.
Presiden pun mempercayakan penanganan sejumlah kasus terkait penyimpangan anggaran kepada para aparat penegak hukum juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya akan mengikuti dinamika persidangan di KPK ataupun di pengadilan yang lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.