Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Yakin Yunani Tak Akan Bangkrut

Kompas.com - 24/07/2012, 14:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, percaya bahwa Yunani akan diselamatkan oleh negara-negara di zona euro. Yunani tak mungkin dibiarkan bangkrut.

"Pasti karena Yunani bagian dari euro, pasti euro mempunyai cara menyelamatkan Yunani. Tidak akan membiarkan Yunani bangkrut seperti itu karena itu juga jelek buat mereka," sebut Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (24/7/2012).

Menurut dia, negara-negara di zona euro pasti akan berupaya untuk menyelamatkan Yunani. Paling tidak, negara-negara tersebut akan meminimalkan dampak negatifnya.

Mengenai dampak kondisi Eropa ke Indonesia, Bambang pun menyebutkan Pemerintah masih berpatokan pada gambaran ekonomi dunia yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) terakhir. IMF memprediksi ekonomi dunia masih bisa tumbuh 3,5 persen tahun ini. "Sejauh ini kita masih memakai yang dari IMF yang terakhir di mana prediksi pertumbuhannya masih 3,5 persen. Ya, jadi kita masih melihat kalau masih di 3,5 persen kondisinya masih oke-lah buat kita," papar Bambang.

"Sudah, kita masih berpatokan pada world economic outlook terakhir itu," tegas dia ketika ditanyai terakhir kali tentang optimisme Pemerintah bahwa Yunani akan dibantu negara lain di kawasannya.

Yunani kini kembali menjadi pusat perhatian. Kabar bahwa negara ini kemungkinan akan gagal bayar dan keluar dari zona euro kembali mencuat. Sentimen investor di pasar global pun kembali terganggu.

Yunani kemungkinan gagal memenuhi kewajiban yang ditetapkan sebagai prasyarat untuk dana talangan senilai 240 miliar euro. Salah satu kewajiban adalah menekan rasio utang Yunani menjadi 120 persen dari Produk Domestik Bruto. Tim Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Dana Moneter Internasional (IMF) pun akan bertemu hari Selasa waktu setempat untuk membahas negara dewa-dewi ini. Ada kemungkinan Yunani akan mengalami gagal bayar atas utang jatuh tempo senilai 3,1 miliar euro pada Agustus mendatang.

Pada saat yang sama, situasi ekonomi dan politik memburuk di Spanyol. Imbal hasil obligasi Pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun untuk pertama kalinya naik menuju 7,57 persen. Alhasil, cepat atau lambat Spanyol kemungkinan akan meminta dana talangan. Sebelumnya, Pemerintah Spanyol telah mendapatkan pinjaman dari European Stability Mechanism (ESM) senilai 100 miliar euro untuk merekapitalisasi perbankannya. Sementara itu, lembaga pemeringkat Moody's memangkas outlook Jerman, Belanda, dan Luksemburg dari stabil menjadi negatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com