Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: PPD-Damri Bisa Diakuisisi PT Pos atau KAI

Kompas.com - 25/07/2012, 14:24 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan opsi kepada PT Pos Indonesia atau PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengakuisisi badan usaha baru hasil peleburan antara Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) dan Perum Damri. Hal itu dilakukan untuk BUMN agar lebih ramping.

"Saya membuka opsi PPD dan Damri untuk bergabung dengan PT Pos Indonesia atau PT KAI. Itu terserah mereka," kata Dahlan saat ditemui selepas memberikan kuliah umum Sekolah Pimpinan BI di Bank Indonesia Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Dahlan mempersilakan badan usaha hasil peleburan antara PPD dan Damri ini untuk memilih apakah akan bergabung ke PT Pos Indonesia atau PT KAI. Dahlan beranggapan bahwa dengan model bisnis yang sama, usaha tersebut akan lebih efektif jika digabung.

Menurut Dahlan, peleburan dua entitas jasa angkutan tersebut dilakukan karena entitas itu memiliki ukuran aset yang kecil. Bila ingin besar dan efektif, maka pilihannya adalah digabung dengan perusahaan BUMN dengan aset yang lebih besar. "Karena asetnya kecil, maka nanti bisa langsung digabung dengan PT Pos Indonesia atau PT KAI," ungkapnya.

Menurut Dahlan, PPD dan Damri layak untuk dimerger dan sudah sesuai dengan rencana pemerintah untuk tidak lagi mengurusi BUMN yang bergerak dalam jasa angkutan bus. "Mereka ini lebih baik diintegrasikan dengan KAI," ujarnya.

Ia menambahkan, sinergi pada BUMN sektor transportasi ini juga merupakan bagian dari program right sizing (penataan) BUMN dari berjumlah 140 BUMN pada 2011 menjadi 77 BUMN pada 2014.

Meski demikian, mantan Direktur Utama PLN ini tidak merinci lebih lanjut mengenai detail merger dan akuisisi BUMN transportasi tersebut. "Pokoknya saham Perum PPD dan Damri bisa 100 persen dikuasai KAI atau PT Pos," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam struktur, PPD dan Damri menjadi anak usaha, sedangkan PT KAI tetap "stand alone" (berdiri sendiri).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    Whats New
    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    Whats New
    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com