Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Asing Serap 209.888 Tenaga Kerja

Kompas.com - 25/07/2012, 14:31 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Chatib Basri menyatakan, penanaman modal asing menyerap tenaga kerja sebanyak 209.888 orang pada triwulan II 2012. "Triwulan II 2011 dibandingkan triwulan II 2012 PMA-nya itu (menyerap) 134.271 tenaga kerja, sekarang dia naik 209.888," sebut Chatib, di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Pada triwulan II 2011, PMA menyerap sebanyak 134.271 orang tenaga kerja. Sedangkan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyerap 91.533 orang. Totalnya adalah 225.804 orang. Pada triwulan II tahun ini, PMA menyerap 209.888 orang, sedangkan PMDN merekrut 141.625 orang. Jadi totalnya adalah 351.513 orang. Ada peningkatan sebanyak 55,7 persen dari triwulan II tahun lalu.

"Itu berarti dalam satu tahun penyerapan tanaga kerjanya naik 56 persen," sambung dia.

Dengan data tersebut, Chatib pun mengatakan bahwa investasi memiliki dampak terhadap penciptaan lapangan kerja. Ada pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sebanyak 55 persen oleh PMDN dan sebanyak 56 persen oleh PMA. "Jadi ini menunjukkan betapa investasi adalah instrumen yang sangat powerful dalam penciptaan lapangan kerja sehingga overall itu rata-rata 55 persen," tegas Chatib.

Jadi, simpul dia, bila investasi kuat maka investasi bisa menjadi penyelamat Pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. "Tentunya musti ingat angka realisasi BKPM hanya sekitar 15 persen dari PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto). Jadi ada faktor faktor lain yang menentukan investasi tetapi realisasi investasi itu penyerapan tenaga kerjanya besar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com