Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mebel Rotan-Bambu Disuka Amerika Serikat

Kompas.com - 25/07/2012, 15:29 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk furnitur dari kerajinan bambu dan rotan ternyata bukan hanya dinikmati dari dalam negeri dan negara Asia saja. Negara maju seperti Amerika Serikat pun menyukai mebel tersebut untuk menghiasi interior di apartemen atau rumah mereka. Demikian Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Gusmardi Bustami pada launching kompetisi desain furnitur rotan dan bambu di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (25/7/2012).

"Kalau di negara-negara maju seperti Amerika, lebih senang mengganti perabotan mebel mereka yang ada di ruangan rumah dengan yang terbuat dari bambu ataupun rotan," kata Gusmardi.

Ia mengatakan, perabotan mebel dari rotan ataupun bambu lebih ringan, efisien, tidak makan tempat, dan ramah lingkungan bila dibandingkan dengan terbuat dari kayu. Selain itu, ada kesan traditional style, antique tyle, modern style dan contemporary style yang merupakan perpaduan gaya antara tradisional dan modern.

Khususnya dalam hal ringannya furnitur rotan atau bambu tersebut, ini dirasakan oleh rumah tangga di Amerika lebih efisien daripada mebel dari kayu yang berat dan berukuran besar. Banyak keluarga di negeri Paman Sam ini lebih suka mengontrak rumah atau menyewa apartemen ketimbang beli rumah sendiri.  "Nah, kalau berpindah-pindah seperti ini, pastinya rumah tangga dengan mebel rotan atau bambu lebih mudah dibawanya dan biaya angkutnya pun lebih murah," ungkap Gusmardi.

Sementara itu, seperti yang dilansir dari laman Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), ada fenomena global warming yang disebabkan oleh deforestasi, sehingga muncul trend di masyarakat Amerika Serikat merubah gaya hidupnya yang lebih peduli kelestarian dan ramah lingkungan alam.

Lalu, muncul lah trend yang disebut Green Design Furniture (GDF), yakni furnitur yang dirancang dan dibuat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Mebel dari rotan pun masuk alam kategori GDF karena berasal dari bahan baku yang ramah lingkungan. "Ini peluang bagi pelaku bisnis di bidang rotan dalam negeri untuk meningkatkan ekspor kerajinannya daripada bahan bakunya sendiri. Agar daya saing dan nilai tambah dari rotan tersebut dapat meningkat," ungkap Gusmardi.

Pada 2006 Indonesia berada di peringkat kedelapan sebagai salah satu pemasok furniture terbesar ke Amerika Serikat. Sementara di atasnya ada China, Kanada, Mexico, Italy, Vietnam, Malaysia dan Taiwan. Trend pertumbuhan ekspor furnitur ke Amerika Serikat pun mencapai 4,7 persen selama periode 2002-2005. Lalu pada 2011, total ekspor rotan dan bambu sebesar 262,7 juta AS dolar. Dari angka tersebut, 70 persennya merupakan ekspor furnitur rotan dan bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com