Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Perlu Waktu Bertahun-tahun Naikkan Produksi Kedelai

Kompas.com - 25/07/2012, 17:17 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap impor kedelai sangat tinggi. Menurut dia, meningkatkan produksi kedelai nasional tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat.

"Saya rasa berat karena kita ketergantungan terhadap impor tinggi sekali (dan) kebetulan sedang ada anomali cuaca di Brazil dan Argentina. Panasnya tidak bisa dikendalikan," sebut Gita, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Ia menjelaskan, konsumsi kedelai per tahun mencapai 26 juta ton. Tetapi produksi nasional sekitar 600-800 ribu ton. Alhasil, kondisi ini menimbulkan ketergantungan akan impor. Solusinya, kata Gita, lahan harus disiapkan. Produksi harus ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan ahli teknologi.

"Juga untuk meningkatkan produksi perlu pendanaan yang cukup untuk bisa mencukupi kebutuhan nasional," sambung dia.

Lalu, pola konsumsi pun perlu dijaga. Artinya, jangan mengonsumsi pangan, misalnya nasi dan gula, secara berlebihan. Selain itu, perlu juga mengembangkan produk lain.

"Ini harus dipertimbangkan kalau tidak ketergantungan itu akan menyulitkan diri kita sendiri," papar Gita.

Menjaga pola konsumsi diperlukan karena peningkatan produksi tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Perlu waktu bertahun-tahun.

"Untuk meningkatkan produksi nasional dari beberapa ratus ribu ton per tahun jadi 26 juta tidak gampang, nggak bisa dalam dua bulan ini, perlu bertahun-tahun," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com