Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Astra Naik 13 Persen

Kompas.com - 26/07/2012, 17:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk mengumumkan bahwa kinerja Perseroan dan anak perusahaan semester I tahun 2012 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan bersih Astra sepanjang 6 bulan pertama tahun 2012 mencapai Rp 95,9 triliun, meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 76,3 triliun. Hal ini mendorong kenaikan laba bersih sebesar 13 persen dari Rp 8,6 triliun menjadi Rp 9,7 triliun pada semester I tahun 2012.

Menurut pernyataan pers yang diterima Kamis (26/7/2012), laba bersih per saham juga naik 13 persen menjadi Rp 239 dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya sebesar Rp 212 per saham.

“Grup Astra menunjukkan kinerja yang baik sepanjang semester I tahun 2012, khususnya pada penjualan mobil yang diuntungkan dari menguatnya permintaan dalam negeri serta berkurangnya gangguan pasokan yang pernah terjadi tahun lalu," ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto dalam pernyataan tersebut.

Meskipun diberlakukannya aturan uang muka minimum dalam pembiayaan kendaraan bermotor mulai 15 Juni 2012 akan memberikan dampak negatif pada penjualan otomotif, Grup Astra diharapkan dapat memberikan kinerja yang memuaskan di semester II tahun 2012, lanjut Prijono.

Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu Divisi Otomotif; Jasa Keuangan; Alat berat dan pertambangan; Agribisnis; Infrastruktur dan Logistik; serta Teknologi Informasi.

Untuk Divisi Otomotif, kontribusi laba bersih semester I tahun 2012 meningkat 25 persen menjadi Rp 4,9 triliun, termasuk Rp 2,5 triliun dari Perseroan dan anak perusahaan serta Rp 2,4 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly control entities di bidang otomotif.

Total penjualan mobil nasional meningkat 28 persen menjadi 535.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) mengalami kenaikan 32 persen menjadi 302.000 unit, dengan pangsa pasar sebesar 56 persen dibandingkan 55 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sepanjang Semester I tahun 2012, Astra meluncurkan 13 model baru dan 18 model facelift.

Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional turun 9 persen menjadi 3,7 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor tumbuh 0,1 persen menjadi 2,1 juta unit dan berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 52 persen menjadi 57 persen. Sepanjang semester I tahun 2012, AHM meluncurkan 2 model baru dan 8 model facelift.

Secara keseluruhan, penjualan sepeda motor nasional pada semester I tahun 2012 terkena dampak negatif dari pengetatan standar pemberian pinjaman pada beberapa perusahaan pembiayaan konsumen pihak ketiga.

PT Astra Otoparts Tbk, perusahaan di bidang manufaktur komponen yang 95,7 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp 528 miliar, naik 10 persen dibandingkan semester I tahun 2011.

Penjualan meningkat sebesar 17 persen, terutama untuk pasar pabrikan (OEM) dan suku cadang pengganti. Namun naiknya penjualan tersebut tergerus sebagian oleh tingginya biaya bahan baku dan tenaga kerja yang tidak dapat dibebankan seluruhnya ke pelanggan OEM.

Sementara untuk Divisi Jasa Keuangan, laba bersihnya mengalami kenaikan 4 persen menjadi Rp 1,8 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari Federal International Finance, Astra Credit Companies dan Toyota Astra Financial Services tumbuh 10 persen menjadi Rp 26,3 triliun, termasuk melalui joint bank financing without recourse.

Sedangkan pada Divisi Alat Berat dan Pertambangan, kontribusi laba bersihnya meningkat 21 persen menjadi Rp 1,9 triliun. PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun, naik 21 persen dibandingkan semester I tahun 2011, yang didukung oleh kenaikan pendapatan bersih pada tiga segmen bisnisnya, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan sebesar 19 persen.

Namun demikian, laba bersih Divisi Agribisnis turun sebesar 25 persen menjadi Rp 764 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatat laba bersih semester I tahun 2012 sebesar Rp 959 miliar dikarenakan adanya penurunan harga rata-rata CPO sebesar 2 persen, meskipun produksi minyak sawit meningkat 7 persen menjadi 636 ribu ton. Total nilai penjualan naik 7 persen, sementara laba bersih terkena dampak negatif akibat tingginya biaya produksi dan biaya operasional.

Kontribusi laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 10 persen menjadi Rp 316 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu, dikarenakan adanya keuntungan tambahan tahun lalu yang berasal dari pembalikan penyisihan pajak penghasilan.

Kontribusi laba bersih dari Divisi Teknologi Informasi meningkat 32 persen menjadi Rp 54 miliar. PT Astra Graphia Tbk, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan agen tunggal Fuji Xerox di Indonesia, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan laba bersih sebesar Rp 70 miliar, naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com