Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meretas Peluang Usaha Toko Beras

Kompas.com - 27/07/2012, 15:20 WIB

KOMPAS.com - Dari tahun ke tahun, permintaan beras tak pernah turun di pasaran. Itu juga yang mendorong UD Jumars Group menawarkan kemitraan toko beras dengan brand Gudang Beras 9 atau GB9. Dengan investasi Rp 300 juta, mitra bisa meraup omzet Rp 480 juta per bulan.

Sebagai makanan pokok, permintaan beras tak pernah surut di pasaran. Bahkan, konsumsi beras di dalam negeri cenderung terus naik setiap tahunnya. Tak heran kalau beras selalu menjadi komoditas yang menarik untuk diperdagangkan.

Salah satu pemainnya adalah UD Jumars Group yang memulai usaha sejak tahun 1983 di Pati, Jawa Tengah. Selain memproduksi beras, Jumars Group juga mengembangkan usaha di bidang perdagangan beras. "Kami memiliki satu pabrik penggilingan padi dan dua gudang beras di Pati," kata Andre Herlambang, pemilik UD Jumars Group.

Untuk mengembangkan jaringan perdagangan berasnya, belum lama ini, Jumars Group resmi menawarkan kemitraan toko beras dengan brand Gudang Beras 9 atau GB9. Dalam kerja sama ini, Jumars Group menawarkan biaya kemitraan senilai Rp 300 juta.

Investasi sebesar itu sudah termasuk biaya sewa untuk toko beras. Jumlah sewa tokonya sendiri sangat fleksibel, tergantung biaya sewa di tiap daerah. Bila di daerah Semarang, investasi Rp 300 juta itu bisa buat menyewa hingga 10 toko. "Tapi di Jakarta paling dapat lima toko," ujarnya.

Selain sewa toko, mitra juga akan mendapat fasilitas lain berupa stok awal beras sebanyak 4 ton per toko. Selain itu, ada juga fasilitas seperti spanduk, pamflet, dan neon box. "Dalam kerjasama tersebut tidak ada batasan waktu," kata Andre.

Khusus pasokan beras, Jumars Group menyediakan beras jenis IR 64 dan Bramo. Beras dikemas dalam ukuran 10 kilogram (kg), 20 kg, dan 50 kg dengan berbagai merek, seperti cap Ikan Lohan, Burung Walet, dan Rojo Lele

Adapun harga jual beras berkisar antara Rp 8.000 per kg-Rp 8.200 per kg. Dari harga itu, mitra memperoleh laba 8 persen atau Rp 600 per kg.

Andre menargetkan, mitra bisa menjual minimal empat kuintal beras per hari per toko. Dari penjualan itu, mitra bisa meraup omzet Rp 3,2 juta per hari per toko atau Rp 96 juta per bulan per toko. Bila ditotal, omzet bulanan lima toko mencapai Rp 480 juta.

Adapun total laba bersih lima toko tersebut Rp 36 juta per bulan. Dengan laba sebesar itu mitra bisa balik modal dalam waktu delapan sampai sembilan bulan.

Dalam kerja sama ini, mitra yang kehabisan stok beras habis diwajibkan untuk belanja pasokan beras ke ke kantor pusat. "Jadi nanti kami yang memasok," ujarnya.

Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting menilai, tawaran kemitraan toko beras dari GB9 ini cukup menarik meskipun tak ada keunikan dalam tawaran tersebut.

Menurutnya, beras merupakan komoditas yang potensial mendatangkan keuntungan. Menurutnya, pasar beras secara umum masih terbuka lebar. "Distribusi beras profitnya kecil, tapi keuntungan besar karena volume penjualannya yang besar," ujarnya.

Namun, ia menyarankan franchisor supaya mampu menjaga stabilitas pasokan. Selain itu, franchisor perlu membatasi jumlah mitra dan toko di satu wilayah. Hal itu penting guna meredam tingkat persaingan antar sesama mitra GB9. (Havid Vebri, Fahriyadi/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com