Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Undang Investor Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 27/07/2012, 15:22 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang para investor untuk bersama-sama membangun Indonesia. Para investor dapat berkontribusi dalam proyek-proyek infrastruktur, baik di pusat maupun di daerah.

"Utamanya adalah kerja sama infrastruktur yang bernilai komersial," kata Kepala Negara seusai menggelar Sidang Kabinet di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Presiden mengatakan, Indonesia terus berupaya membangun infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sejumlah investor kerap mengeluhkan infrastruktur di Indonesia kurang baik, terutama yang berada di daerah. Keluhan, misalnya, disuarakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.

"Dalam lima tahun, pemerintah menaikkan anggaran belanja sangat besar, dari Rp 400 triliun menjadi Rp 1.200 triliun. Tetapi yang mengherankan, tidak banyak proyek infrastruktur yang terbangun. Begitu pula dengan pekerja sektor informal yang sampai sekarang masih sekitar 70 persen, tanpa ada peningkatan menjadi pekerja formal," kata Sofjan.

Terkait hal ini, Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Bank Dunia berkomitmen membantu proyek pendanaan infrastruktur di Indonesia. Sri Mulyani mengutarakan pentingnya infrastruktur dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Undangan serupa pernah diutarakan Wakil Presiden Boediono. Seiring berkembangnya perekonomian, Indonesia memiliki kebutuhan di bidang infrastruktur yang luar biasa

"Indonesia memiliki kebutuhan yang luar biasa di bidang infrastruktur. Hal ini adalah tantangan utama pertumbuhan kita. Berdasarkan perkiraan, Indonesia membutuhkan daya listrik tambahan 25.000 megawatt pada tahun 2020. Separuhnya akan berasal dari energi geotermal yang terbarukan. Indonesia juga membutuhkan tambahan jalan sepanjang 10.000 kilometer dalam beberapa tahun, bandara, pelabuhan, sistem perkeretaapian baru, dan lainnya," kata Boediono.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menegaskan, pelaku usaha harus menitikberatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan investor asing. Kerja sama ini, misalnya, berupa, kerja sama produksi bersama (joint production), penanaman modal bersama (joint investment), dan juga alih teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com