Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi PT Timah Turun

Kompas.com - 30/07/2012, 17:09 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah (Persero) mengalami penurunan produksi logam timah sebesar 19 persen pada semester pertama tahun 2012. Hal ini berakibat pada anjloknya pendapatan perseroan tersebut.

Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho, dalam keterangan pers, Senin (30/7), di Jakarta.

Volume produksi bijih timah sampai dengan akhir Juni 2012 adalah 16.839 ton sn. Ini berarti 5 persen lebih rendah dibandingkan produksi bijih pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 17.701 ton.

Sementara produksi logam timah sampai dengan akhir Juni 2012 sebesar 14.984 metrik ton (mton), 19 persen lebih rendah dari produksi logam pada semester I-2011yang sebesar 18.455 mton.

Penjualan logam timah periode semester pertama 2012 sebesar 17.236 mton, relatif sama dibandingkan periode sama tahun 2011 yang sebesar 17.457 mton.

Harga jual logam timah yang diterima perseroan itu selama semester pertama 2012 sebesar 22.565 dollar AS, lebih rendah 24 persen dibandingkan harga periode yang sama tahun 2011 sebesar 29.541 dollar AS.

Selain itu, harga logam timah (LME) tertinggi pada semester I-2012 adalah 25.650 dollar AS per ton, dan terendah 18.375 dollar AS per ton dengan harga rata-rata 21.791 per ton, 25 persen lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2011 yang sebesar 29.337 per ton.

Sedangkan harga logam timah pada 27 Juli 2012 adalah 17.700 dollar AS per ton. Kurs pada akhir periode adalah Rp 9.480 per dolar AS atau 10 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8.597 per dollar AS.

Menurut Agung, pendapatan konsolidasi perseroan semester pertama 2012 sebesar Rp 4.130 miliar. Ini berarti 15 persen lebih rendah dibanding periode sama tahun 2011 yang sebesar Rp4.830 miliar.

Laba kotor dan laba periode berjalan semester satu 2012 masing-masing Rp 790 miliar dan Rp 336 miliar. Sedangkan laba kotor dan laba periode berjalan semester pertama 2011 masing-masing sebesar Rp 1.253 miliar dan Rp 689 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com