JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah (Persero) mengalami penurunan produksi logam timah sebesar 19 persen pada semester pertama tahun 2012. Hal ini berakibat pada anjloknya pendapatan perseroan tersebut.
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho, dalam keterangan pers, Senin (30/7), di Jakarta.
Volume produksi bijih timah sampai dengan akhir Juni 2012 adalah 16.839 ton sn. Ini berarti 5 persen lebih rendah dibandingkan produksi bijih pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 17.701 ton.
Sementara produksi logam timah sampai dengan akhir Juni 2012 sebesar 14.984 metrik ton (mton), 19 persen lebih rendah dari produksi logam pada semester I-2011yang sebesar 18.455 mton.
Penjualan logam timah periode semester pertama 2012 sebesar 17.236 mton, relatif sama dibandingkan periode sama tahun 2011 yang sebesar 17.457 mton.
Harga jual logam timah yang diterima perseroan itu selama semester pertama 2012 sebesar 22.565 dollar AS, lebih rendah 24 persen dibandingkan harga periode yang sama tahun 2011 sebesar 29.541 dollar AS.
Selain itu, harga logam timah (LME) tertinggi pada semester I-2012 adalah 25.650 dollar AS per ton, dan terendah 18.375 dollar AS per ton dengan harga rata-rata 21.791 per ton, 25 persen lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2011 yang sebesar 29.337 per ton.
Sedangkan harga logam timah pada 27 Juli 2012 adalah 17.700 dollar AS per ton. Kurs pada akhir periode adalah Rp 9.480 per dolar AS atau 10 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8.597 per dollar AS.
Menurut Agung, pendapatan konsolidasi perseroan semester pertama 2012 sebesar Rp 4.130 miliar. Ini berarti 15 persen lebih rendah dibanding periode sama tahun 2011 yang sebesar Rp4.830 miliar.
Laba kotor dan laba periode berjalan semester satu 2012 masing-masing Rp 790 miliar dan Rp 336 miliar. Sedangkan laba kotor dan laba periode berjalan semester pertama 2011 masing-masing sebesar Rp 1.253 miliar dan Rp 689 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.