Dollar AS Menguat, Harga Minyak Mentah Jatuh

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah jatuh untuk pertama kali dalam lima hari seiring dengan menguatnya dollar AS terhadap Euro, sekaligus karena kekhawatiran bank-bank sentral tidak mengambil langkah yang bagus untuk mendorong perekonomian pada minggu ini.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran September jatuh 35 sen menjadi 89,78 dollar AS per barel, di New York Mercantile Exchange. Harga minyak Brent untuk penetapan September merosot 27 sen, atau 0,3 persen, menjadi 106,20 dollar AS per barel, di ICE Futures Europe exchange, London.

Dollar AS menguat dari posisi terendah tiga minggu terhadap euro, menguat 0,5 persen menjadi 1,2257 dollar AS per euro pada Senin (30/7/2012) pukul 4:18 PM. Menguatnya dollar AS mengurangi minat pelaku pasar terhadap bahan mentah yang berdenominasi dollar AS sebagai alternatif investasi. Keyakinan ekonomi Eropa pun memburuk.

Menurut keterangan dari Komisi Eropa, di Brussel, Belgia, indeks sentimen konsumen dan eksekutif di 17 negara Eropa jatuh ke angka 87,9 pada bulan Juli dari 89,9 pada bulan Juni. Angka pada bulan Juli adalah yang terendah sejak September 2009.

Di sisi lain, para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank of England dijadwalkan mengadakan pertemuan minggu ini. Presiden ECB Mario Draghi dan and Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner mengadakan diskusi pada hari ini di Frankfurt, Jerman.

"Dollar AS menguat sedikit, di mana ini memberatkan pasar minyak," sebut Bill O'Grady, Chief Market Strategist Confluence Investment Management, di St. Louis.