Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Indonesia Kembali Naik

Kompas.com - 02/08/2012, 15:26 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan Juli 2012 berdasarkan perhitungan formula harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) mencapai 102,88 dollar AS per barrel. Hal ini berarti ada kenaikan 3,8 dollar AS per barrel dibandingkan bulan Juni tahun ini yang sebesar 99,08 dollar AS per barrel.  

Menurut tim harga minyak mentah Indonesia, dalam situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (2/8/2012), di Jakarta, peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Beberapa faktor penyebab kenaikan harga minyak itu antara lain memanasnya kembali hubungan Iran dengan negara-negara Barat setelah embargo Uni Eropa atas minyak Iran berlaku efektif mulai 1 Juli 2012 yang ditandai dengan beberapa peristiwa. Salah satunya, upaya parlemen Iran untuk memblokir Selat Hormuz dengan menyusun undang-undang agar tanker minyak dengan tujuan negara-negara pendukung embargo tidak dapat melintas serta isu pemberlakuan toll fee atas tanker yang melintasi Selat Hormuz.

Selain itu, produksi minyak dari negara-negara OPEC menurun 0,07-0,14 juta barerl per hari pada Juni 2012 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sebagaimana disebutkan dalam publikasi OPEC, IEA (International Energy Agency), CGES (Centre for Global Energy Studies), dan Reuters pada Juli 2012 akibat penurunan produksi di Iran, Angola, Qatar, dan Libya.

CGES memperkirakan produksi Iran saat ini hanya 2,9 juta barrel per hari atau merupakan level produksi terendah sejak akhir tahun 1980-an. Naiknya harga minyak internasional juga disebabkan oleh turunnya produksi minyak dari negara-negara non-OPEC 0,40 juta barrel per hari pada bulan Juni 2012 dibandingkan bulan sebelumnya berdasarkan publikasi IEA akibat penurunan produksi di AS, Meksiko, Inggris, Norwegia, Rusia, China, Malaysia, Indonesia, Argentina, dan Yaman.

Produksi minyak Norwegia diperkirakan turun hingga 13 persen akibat pemogokan kerja. Penyebab lain adalah respons positif pasar atas langkah-langkah penanggulangan krisis dan kondisi indikator ekonomi, yaitu sejumlah stimulus ekonomi yang akan diberikan Bank Sentral AS, Eropa, dan China. Hal itu untuk menopang perekonomian yang lesu berupa kebijakan pelonggaran moneter tahap ketiga di AS, pemotongan bunga oleh Bank Central Eropa, dan penurunan rasio cadangan bank di China.

Stok minyak mentah komersial AS pada akhir Juli 2012 mengalami penurunan sebesar 2,8 juta barrel dibandingkan dengan stok bulan sebelumnya, juga memperkuat harga minyak di pasar internasional. Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan Jepang akibat tingginya permintaan produk minyak, khususnya jenis light dan middle distillates serta belum beroperasinya beberapa pembangkit tenaga nuklir serta peningkatan penggunaan bahan bakar komersial di India. Hal ini seiring dengan program peningkatan infrastruktur yang digalakkan pemerintahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com