JAKARTA, KOMPAS.com — Harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan Juli 2012 berdasarkan perhitungan formula harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) mencapai 102,88 dollar AS per barrel. Hal ini berarti ada kenaikan 3,8 dollar AS per barrel dibandingkan bulan Juni tahun ini yang sebesar 99,08 dollar AS per barrel.
Menurut tim harga minyak mentah Indonesia, dalam situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (2/8/2012), di Jakarta, peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Beberapa faktor penyebab kenaikan harga minyak itu antara lain memanasnya kembali hubungan Iran dengan negara-negara Barat setelah embargo Uni Eropa atas minyak Iran berlaku efektif mulai 1 Juli 2012 yang ditandai dengan beberapa peristiwa. Salah satunya, upaya parlemen Iran untuk memblokir Selat Hormuz dengan menyusun undang-undang agar tanker minyak dengan tujuan negara-negara pendukung embargo tidak dapat melintas serta isu pemberlakuan toll fee atas tanker yang melintasi Selat Hormuz.
Selain itu, produksi minyak dari negara-negara OPEC menurun 0,07-0,14 juta barerl per hari pada Juni 2012 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sebagaimana disebutkan dalam publikasi OPEC, IEA (International Energy Agency), CGES (Centre for Global Energy Studies), dan Reuters pada Juli 2012 akibat penurunan produksi di Iran, Angola, Qatar, dan Libya.
CGES memperkirakan produksi Iran saat ini hanya 2,9 juta barrel per hari atau merupakan level produksi terendah sejak akhir tahun 1980-an. Naiknya harga minyak internasional juga disebabkan oleh turunnya produksi minyak dari negara-negara non-OPEC 0,40 juta barrel per hari pada bulan Juni 2012 dibandingkan bulan sebelumnya berdasarkan publikasi IEA akibat penurunan produksi di AS, Meksiko, Inggris, Norwegia, Rusia, China, Malaysia, Indonesia, Argentina, dan Yaman.
Produksi minyak Norwegia diperkirakan turun hingga 13 persen akibat pemogokan kerja. Penyebab lain adalah respons positif pasar atas langkah-langkah penanggulangan krisis dan kondisi indikator ekonomi, yaitu sejumlah stimulus ekonomi yang akan diberikan Bank Sentral AS, Eropa, dan China. Hal itu untuk menopang perekonomian yang lesu berupa kebijakan pelonggaran moneter tahap ketiga di AS, pemotongan bunga oleh Bank Central Eropa, dan penurunan rasio cadangan bank di China.
Stok minyak mentah komersial AS pada akhir Juli 2012 mengalami penurunan sebesar 2,8 juta barrel dibandingkan dengan stok bulan sebelumnya, juga memperkuat harga minyak di pasar internasional. Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan Jepang akibat tingginya permintaan produk minyak, khususnya jenis light dan middle distillates serta belum beroperasinya beberapa pembangkit tenaga nuklir serta peningkatan penggunaan bahan bakar komersial di India. Hal ini seiring dengan program peningkatan infrastruktur yang digalakkan pemerintahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.