Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan II, Ekonomi RI Tumbuh 6,4 Persen

Kompas.com - 06/08/2012, 11:35 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2012 tumbuh 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. "Ini yang diukur dengan produk domestik bruto atau nilai tambah di seluruh sektor ekonomi," sebut Kepala BPS Suryamin, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Senin (6/8/2012).

Angka 6,4 persen adalah pertumbuhan dari triwulan II tahun 2011. Dibandingkan triwulan I 2012, ekonomi nasional tumbuh 2,8 persen. Berdasarkan harga berlaku, PDB menjadi Rp 2.050,1 triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan PDB menjadi Rp 650,6 triliun. "Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2012 dibandingkan semester I 2011 tumbuh 6,3 persen," sambung Suryamin.

Detilnya, BPS mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun ini tumbuh 3,94 persen secara kuartal. Lalu ada percepatan belanja pemerintah termasuk belanja modal pada triwulan II mencapai Rp 384,5 triliun melampaui triwulan I 2012 sebesar Rp 244,9 triliun. "Adanya impor barang modal yang besar sehingga mendorong peningkatan investasi di dalam negeri," lanjut dia.

Ekonomi pun tumbuh seiring dengan realisasi penanaman modal dalam dan luar negeri yang juga tumbuh 8 persen selama triwulan II 2012, dan tumbuh 24 persen secara tahunan.

Suryamin pun menyebutkan, pertumbuhan kuartal ke kuartal yang tertinggi yakni di sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 5,2 persen. Sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh 4,6 persen. "Dan sektor konstruksi tumbuh 4,4 persen," ujarnya.

Sementara pertumbuhan secara tahunan tertinggi yakni di sektor pengangkutan dan komunikasi 10,1 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 8,9 persen, dan sektor konstruksi dengan 7,3 persen.

Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis (12/7/2012), memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 6,3 persen pada triwulan III-2012. Hal tersebut didasarkan pada masih kuatnya konsumsi domestik dan investasi.

"Dengan menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2012 diperkirakan tumbuh lebih rendah, yaitu sebesar 6,3 persen, dan berada pada kisaran 6,1-6,5 persen pada tahun 2012 dan 6,3-6,7 persen pada tahun 2013," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis.

Perkiraan ekonomi tumbuh 6,3 persen didasarkan pada masih kuatnya konsumsi domestik dan investasi. Di sisi sektoral, seluruh sektor ekonomi diperkirakan masih tumbuh baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

    Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

    Whats New
    Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

    Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

    Whats New
    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Whats New
    OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

    OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

    Whats New
    Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

    Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

    Earn Smart
    Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

    Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

    Whats New
    Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

    Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

    Whats New
    OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

    OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

    Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

    Whats New
    Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

    Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

    Work Smart
    PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

    PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

    Whats New
    MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

    MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

    Whats New
    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

    Spend Smart
    Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

    Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

    Whats New
    Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

    Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com