Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester II, Ekonomi Indonesia Bakal Tertekan?

Kompas.com - 07/08/2012, 14:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2012 tumbuh 6,4 persen. Namun di semester II-2012, ekonomi Indonesia akan sedikit tertekan dan sulit mempertahankan di level 6,4 persen.

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti menjelaskan memang agak mengejutkan bila ekonomi Indonesia pada semester I-2012 ini mengalami pertumbuhan 6,4 persen. Padahal Indonesia mengalami dampak keterlambatan ekonomi China dan India, walau tidak secara langsung.

"Kita memiliki keterkaitan ekspor antara China dan India serta sedikit dengan Eropa. Seharusnya dengan perlambatan ekonomi China dan India yang sedikit melemah, kita juga melemah," kata Destry Senin malam (6/8/2012).

Di kuartal III-2012, ekonomi Indonesia diperkirakan juga melambat akibat adanya dampak dari pemotongan suku bunga acuan di China. Selain itu, impor Indonesia diperkirakan akan lebih tinggi dan sebaliknya ekspor akan tertekan.

Sementara, perlambatan ekonomi global juga mengakibatkan permintaan atas komoditi barang-barang dari China bisa berkurang sehingga akhirnya China juga mengurangi permintaannya.

Menurut Destry, iklim investasi juga akan naik lebih tinggi sekitar 12,2 persen, namun juga akan diimbangi oleh impor yang tinggi sebesar 10 persen. "Jadi di kuartal III-2012 akan lebih berat. Kami prediksi cuma bisa tumbuh 6 persen," katanya.

Di kuartal IV-2012, efek penurunan suku bunga acuan di China diperkirakan sudah mendapatkan hasilnya. Imbasnya perekonomian di China akan naik, begitu pula berdampak ke Indonesia. "Kami prediksi, ekonomi Indonesia di akhir tahun bisa 6,2-6,4 persen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

    Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

    Whats New
    SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

    SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

    Whats New
    Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

    Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

    Whats New
    Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

    Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

    Whats New
    Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

    Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

    Whats New
    Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

    Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

    Whats New
    Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

    Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

    Whats New
    Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

    Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

    Whats New
    RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

    RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

    Whats New
    Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

    Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

    Whats New
    Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

    Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

    Whats New
    Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

    Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

    Whats New
    Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

    Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

    Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

    Whats New
    OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

    OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com