Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Tak Akan "Overheating", Asal..

Kompas.com - 08/08/2012, 12:51 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,4 persen pada kuartal II 2012 adalah suatu hal yang bagus. Pencapaian itu didorong oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi. Sekalipun demikian, Ryan menyebutkan, ekonomi Indonesia tidak akan kepanasan (overheating).

"Ekonomi Indonesia tidak akan overheating sejauh inflasi bisa dijaga di bawah 5 persen dan ekonomi tumbuh minimal 6 persen," sebut Ryan kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2012).

Dijelaskan dia, pencapaian ekonomi Indonesia yang tumbuh 6,4 persen pada kuartal II lalu termasuk bagus di tengah ancaman krisis yang sedang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Dua hal yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi adalah tingginya konsumsi domestik dan investasi.

Selain kedua hal itu, belanja Pemerintah juga tumbuh. Tetapi kondisi ekspor justru melemah. Pola seperti itu, kata Ryan, masih akan terjadi di kuartal III dan IV tahun ini. Ia pun memproyeksikan ekonomi masih akan tumbuh di kisaran 6,3-6,4 persen pada dua kuartal terakhir seiring ekspor yang semakin melemah. "Untuk 2012 sendiri proyeksi pertumbuhan ekonomi berkisar 6,3-6,4 persen," tambahnya.

Demi mencapai pertumbuhan di atas 6 persen, Ryan mengatakan, Pemerintah harus menjaga pasar domestik dari derasnya barang-barang impor terutama dari China. Ekspor pun harus dipertahankan dengan mencari negara-negara tujuan ekspor yang baru seperti Afrika Selatan, Amerika Latin dan Timur Tengah. Pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen menjadi salah satu syarat untuk menjaga ekonomi tidak overheating.

Overheating adalah kondisi perekonomian yang tumbuh positif namun dibarengi dengan tingkat inflasi yang tinggi, utamanya akibat kenaikan daya beli masyarakat. Salah satu syarat lainnya adalah inflasi yang dijaga di bawah 5 persen. "Makanya ekspor harus tetap dijaga. Caranya cari new markets di Afrika Selatan, Amerika Latin dan Timur Tengah," tandasnya.

Badan Pusat Statistik, di Jakarta, Senin (6/8/2012), melaporkan ekonomi pada triwulan II 2012 tumbuh 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dibandingkan triwulan I 2012, ekonomi nasional tumbuh 2,8 persen. Sedangkan inflasi pada bulan Juli 2012 besarnya 0,7 persen. Lebih tinggi dari inflasi Juni sebesar 0,62 persen. Sementara inflasi tahun kalender sebesar 2,5 persen. Dan inflasi year on year 4,56 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Whats New
    OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

    OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

    Whats New
    Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

    Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

    Earn Smart
    Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

    Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

    Whats New
    Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

    Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

    Whats New
    OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

    OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

    Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

    Whats New
    Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

    Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

    Work Smart
    PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

    PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

    Whats New
    MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

    MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

    Whats New
    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

    Spend Smart
    Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

    Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

    Whats New
    Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

    Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

    Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

    Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com