Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Pembayaran Bakal Tekan Rupiah

Kompas.com - 13/08/2012, 10:33 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit 3,1 persen dari Produk Domestik Brutto. Ini menjadi penekan pergerakan rupiah atas dollar AS di awal pekan ini, Senin (13/8/2012).

Pada triwulan kedua 2012 ini, neraca pembayaran Indonesia (NPI) tercatat defisit sebesar 2,8 miliar dollar AS atau 3,1 persen dari PDB. Ini menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih sedikit di atas ambang batas aman defisit NPI yaitu 3 persen dari PDB.

Defisit neraca transaksi berjalan membengkak menjadi 6,9 miliar dollar AS dari triwulan sebelumnya 3,2 miliar dollar AS. Sedangkan neraca modal dan finansial tercatat surplus sebesar 5,5 miliar dollar AS tetapi tidak cukup mengkompensasi defisit pada transaksi berjalan.

Defisit NPI ini terjadi selama empat triwulan berturut-turut sejak triwulan ketiga tahun 2011 lalu, tetapi dalam sumber defisit dari transaksi berjalan telah terjadi selama 3 bulan berturut-turut. "Tekanan terhadap NPI ini berpotensi membuat pelemahan rupiah," kata Lana.

Nilai tukar rupiah ditutup relatif stabil di Rp 9.478 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) pada akhir perdagangan pekan lalu. Sementara itu sebagian besar bursa Asia ditutup turun, tetapi bursa Indonesia (IHSG) masih naik dan minyak mentah melemah harganya.

Bursa global ditutup bervariasi pada akhir perdagangan minggu lalu. Kemungkinan pasar Asia akan variatif pada perdagangan hari ini. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 9.480-Rp 9.500 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com