Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Rp 1,5 Triliun, BRI Minat Beli Bank Mutiara

Kompas.com - 14/08/2012, 13:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan minatnya untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) yang dahulu bernama PT Bank Century Tbk. Namun syaratnya bank tersebut harus dijual murah, sekitar Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama BRI Sofyan Basyir menjelaskan perseroan memang berminat untuk mengakuisisi satu perbankan umum yang nantinya bisa digunakan untuk memperkuat bisnis kredit mikronya. "Kalau murah ya tertarik, kita beli. Tapi kalau harganya masih Rp 6,7 triliun, ya tidak mau lah," kata Sofyan saat ditemui di acara Mudik Gratis BRI di Pintu Utara Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (14/8/2012).

Hingga saat ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menawarkan penjualan PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) kepada sejumlah investor. Sesuai Undang-undang LPS, penjualan Bank Mutiara akan diberi waktu hingga 6 tahun sejak penyertaan modal sementara (PMS) pada 2008 lalu. Hingga tahun kelima (2013), harga penjualan Bank Mutiara harus sesuai PMS yaitu Rp 6,7 triliun. Jika masuk tahun keenam (2014), maka harga bank akan ditentukan yang terbaik.

Sofyan menganggap bahwa harga PMS adalah harga yang mahal. Hal itu disebabkan rata-rata penjualan bank di Indonesia hanya sebesar Rp 1,2 - 1,5 triliun. "Kalau harga segitu saya mau, apalagi di bawahnya," tambahnya.

Sekadar catatan, LPS telah mengumumkan bahwa saat ini Bank Mutiara sedang diincar oleh dua perusahaan private equity asing dan satu perusahaan lokal. Direktur Keuangan LPS Mirza Mochtar menjelaskan saat ini ada tiga investor yang berminat untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Namun hingga saat ini investor tersebut masih sebatas menyatakan ketertarikan saja.

"Ada tiga investor yang berminat, dua asing dan satu lokal. Saat ini dua investor sudah verifikasi, tapi yang satu belum," kata Mirza.

Mirza menjelaskan, dua investor tersebut merupakan perusahaan private equity. Namun Mirza enggan menjelaskan asal satu investor sisanya. Sebenarnya, jumlah investor yang berminat membeli Bank Mutiara ini setiap tahun terus menurun. Bermula dari sembilan investor dan kemudian tujuh investor. Namun semua investor tersebut menyatakan mundur.

"Minggu depan satu investor lagi akan melalui tahap verifikasi. Bila semua OK, baru mereka harus melakukan penawaran awal, due diligence dan penawaran akhir," jelasnya.

Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara menjelaskan, penjualan Bank Mutiara selama ini terhambat oleh nilai buku (price to book value/PBV). "Saat ini harga nilai buku bank paling tinggi (BCA) hanya 4 kali, tapi nilai buku Bank Mutiara justru 6,5 kali," jelas Mirza.

Jika dibandingkan, nilai buku Bank Mandiri saja hanya 3 kali, Bank BRI hanya 2 kali dan bank-bank di Eropa hanya satu kali, dan rata-rata bank di Asia hanya satu hingga satu setengah kali. "Jadi orang akan membandingkan nilai bukunya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com