Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Berbasis Kompetensi Diapresiasi

Kompas.com - 14/08/2012, 17:57 WIB
Hamzirwan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Upaya perusahaan meningkatkan kompetensi pekerja lewat pendidikan dan pelatihan menjadi tuntutan peningkatan daya saing. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meluncurkan program apresiasi terhadap perusahaan, pekerja, dan tokoh masyarakat yang mendukung peningkatan kompetensi kerja.

"Penilaian dalam Competency Award yang akan dimulai pada 15 Agustus sampai 29 September 2012 dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerja dan pengembangan organisasi di masa datang," kata Kepala BNSP Adjat Sudrajat, Selasa (14/8/2012) di Jakarta. BNSP merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam sertifikasi profesi.

Menurut Adjat, penilaian melalui Competency Award dimaksudkan  untuk menilai kinerja tenaga internal. Penerima BNSP Competency Award menjadi acuan dan duta kompetensi bagi perusahaan dan individu lain dalam menerapkan kompetensi kerja dengan kinerja yang baik.

Tim penilai akan memilih sedikitnya 20 orang yang terdiri dari tenaga profesional, karyawan, pengusaha, dan tokoh masyarakat yang mendukung sertifikasi kompetensi kerja. Panitia juga akan memberi penghargaan kepada lima lembaga sertifikasi profesi atau tempat uji kompetensi. Kedua lembaga ini harus memenuhi kriteria yang ditentukan tim penilai.

Ada juga penghargaan bagi lima lembaga diklat yang melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi dan pesertanya mengikuti uji kompetensi melalui LSP. "Masyarakat dan kalangan dunia usaha perlu memiliki pemahaman yang utuh akan pentingnya sertifikasi kompetensi kerja," tutur Adjat.

Kompetensi kerja sebenarnya juga menjadi perhatian dunia usaha. Malah, pengusaha mengaitkan kompetensi kerja dengan produktivitas kerja yang pada akhirnya memengaruhi remunerasi bagi pekerja.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, sudah semestinya kompetensi kerja dan produktivitas pekerja menjadi dasar penghitungan remunerasi. Semakin kompeten dan produktif seorang pekerja, maka semakin tinggi daya saing dunia usaha.

"Tentu pemerintah juga harus menjalankan tanggung jawabnya menyelenggarakan pendidikan formal, sehingga kita mempunyai angkatan kerja yang kompeten dan produktif. Bagaimana kita bisa menarik 62 persen angkatan kerja dari sektor informal jika sebagian besar pekerja kita hanya berpendidikan sekolah dasar," tutur Sofjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com