Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Enam Komoditas Merambat Naik

Kompas.com - 17/08/2012, 00:39 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

Harga Enam Komoditas Merambat Naik

BANDUNG, KOMPAS.com - Tiga hari menjelang lebaran, harga komoditas sehari-hari beranjak naik. Penyebabnya diduga bukan disebabkan kelangkaan stok melainkan anggapan bahwa kenaikan harga menjelang lebaran adalah sesuatu yang wajar.

Hal tersebut berdasarkan temuan Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat yang memamparkan temuan mereka, Kamis (16/8/2012). Mereka memantau harga komoditas dengan menyurvei empat pasar di Kota Bandung yakni dua pasar tradisional Kosambi dan Kiaracondong, serta dua pasar modern yakni Hypermart dan Toserba Yogya.

Dari hasil survei tersebut, diketahui bahwa ada enam komoditas strategis yang harganya beranjak naik seperti daging sapi, daging ayam ras, cabe merah dan cabe rawit, bawang merah, telur ayam ras, dan jeruk. Daging sapi has dalam misalnya, tiga hari lalu berharga Rp 92.000 per kilogram tapi kini mencapai Rp 97.000 per kilogram. Begitu pula dengan cabe merah besar yang sempat turun dari Rp 23.000 per kilogram pada tanggal 8 Agustus menjadi Rp 21.000 per kilogram pada 13 Agustus, kini melonjak menjadi Rp 32.000 per kilogram.

"Masih ada komoditas yang stabil harganya seperti minyak goreng curah, gula pasir, beras, serta ikan mas," ujar Daniel Agus Prasetyo dari FKPI Jabar.

Survei yang mereka lakukan terhadap 14 komoditas mulai gula pasir, jeruk, bawang putih, hingga beras. Selain menengarai penyebab kenaikan enam komoditas tersebut, FKPI juga berkesimpulan bahwa tetap stabilnya harga beras disebabkan oleh lancarnya pasokan ke pasar sehingga tidak menyebabkan kelangkaan yang berujung kenaikan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com