Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Harga Minyak Turun

Kompas.com - 21/08/2012, 07:56 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah di New York, Senin waktu setempat atau Selasa (21/8/2012) pagi turun dengan angka tipis karena Bank Sentral Jerman tidak mau mendukung rencana yang akan dilakukan Bank Sentral Eropa untuk menyelesaikan krisis di zona euro, dan dollar AS yang melemah terhadap euro.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran September merosot 4 sen menjadi 95,97 dollar AS per barel, di New York Mercantile Exchange. Tetapi, dalam perdagangan intraday, kontrak minyak ini sempat menyentuh 96,53 dollar AS yang merupakan harga tertinggi sejak 11 Mei 2012.

Harga minyak Brent untuk penetapan Oktober turun 1 sen menjadi 113,70 dollar AS per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Bank Sentral Jerman, Bundesbank, mengkritik rencana Bank Sentral Eropa yang akan membeli obligasi pemerintah secara tak terbatas. Rencana itu akan dilakukan Bank Sentral Eropa sebagai upaya menyelesaikan krisis di kawasan tersebut.

Di sisi lain, dollar AS melemah terhadap euro seiring dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Yunani Dimitris Avramopoulos yang mengatakan, Yunani akan memenuhi persyaratan fiskal demi mendapatkan dana talangan.

Euro menguat 0,1 persen menjadi 1,2346 dollar AS. Menguatnya euro membantu harga minyak tidak turun signifikan. "Pernyataan Bundesbank menunjukkan bahwa masih banyak ketidaksetujuan terkait bagaimana berurusan dengan krisis utang di Eropa," sebut Phil Flynn, analis pasar senior Price Futures Group, di Chicago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com